Sebagai pelajar yang sejak Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi menuntut ilmu di Jakarta, sudah tak terhitung banyaknya sekolah-sekolah saya ini mengadakan Study Tour ke tempat-tempat wisata di Bandung, pun kalau bukan dari sekolah pasti dari keluarga besar.
Dan yang paling sering adalah Tangkuban Perahu.
Well, saya nggak berhasil mengingat berapa total kunjungan ke satu-satunya gunung yang mobil bisa naik sampai atas ini, kalau dikira-kira mungkin sudah 7-8 kali saya menginjak Tangkuban Perahu.
Loh apa tidak bosan?!
Tidak! Entah kenapa saya sendiri belum pernah menemui rasa bosan ketika berkunjung di gunung yang berlegenda Sangkuriang ini.
Sampai-sampai akhirnya saya mejadi guide dan membawa Fahmi ke Tangkuban Perahu.
Fahmipun telah terbius, meskipun pertama datang ketika high season Lebaran, ketika ada waktu luang di Bandung Fahmi jadi makin sering ngajak main kesini.
Jadi apa sebenarnya magnet dari tempat wisata yang satu ini?!
Kalau menurut Fahmi, selain adem atau udaranya yang segar Tangkuban Perahu ini meskipun sangat ramai terhitung tempat wisata yang bersih, tidak banyak sampah yang berserakan.
Sedangkan menurut saya sendiri, Tangkuban Perahu menyenangkan karena tetap begitu adanya, sejak pertama kali datang ditahun 1996 hingga sekarang tidak banyak yang berubah, perawatan tanpa perubahan yang berlebihan itulah yang membuat perasaan saya selalu nyaman.
Baca Juga : Kuliner Bandung : Nobu, Top Ramen di Bandung
Tangkuban Perahu yang tidak banyak berubah tiap waktu
Memandang kawah yang tidak pernah mengundang bosan
Warna kawah bisa berubah, kadang hijau kadang seperti ini
Selain perubahan yang tidak pernah berlebihan dan jalurnya yang sangat mudah dicapai dari Bandung kota, sekarang fasilitasnya juga semakin lengkap, salah satunya Tourist Information yang berada dekat Musholah dan toilet.
Saya dan Fahmi belakangan ini memiliki kedai fovorite didepan petunjuk Kawah Ratu yang menjual minuman dan gorengan-gorengan hangat.
Kalau di Jakarta namanya Bandrek, minuman itu disini bernama Teh Halia yang memiliki perbedaan diparutan daging kelapa didalamnya, ini juga menjadi salah satu magnetnya bagi kami.
Dipadu dengan satu batang jagung bakar rasa pedas bersantai di pinggir kawah menjadi sempurna.
Di kedai ini sekedar makan Indomie saja bisa jadi luarbiasa enak rasanya, ajaib!
Kedai favorite
Jagung bakar dan teh halia/bandrek
Duduk-duduk di kedai inipun jadi favorite karena banyak menu jajanan hangat yang menggoda harumnya. Beberapa jajanan dan oleh-oleh khas Tangkuban Perahu adalah Mochi, Strawberry, Gorengan, Blerang, alat musik Angklung atau mungkin topi hangat berbentuk binatang (yang masing-masing kami udah punya).
Hehehee!
Baca Juga : Our (Smart) Travel Style
Jalan menuju Goa Jepang
Petunjuk yang sangat-sangat sederhana, aslinya lebih dari 1 Km loh
Topi hangat khas Tangkuban Perahu
Di Tangkuban Perahu bukan hanya ada kawah besar aja loh, ketika study tour, saya bersama teman-teman SMP sempat naik hingga menemukan Goa Jepang.
Tidak banyak yang mengunjungi destinasi ini, karena memang kondisi goa yang sangat gelap dan lumayan menyeramkan.
Tidak jauh dari goa juga terdapat Air Keramat yang katanya kalau cuci muka di sana bisa panjang umur, yaah saya sih coba aja karena airnya yang seger banget.
Yuk ke Tangkuban Perahu!!
Baca Juga : OZ 2015
Gw juga bolak balik tangkuban perahu tp blm perna ke air keramat. Eh tapi muka ku kan dah awet muda yaaaa hahaha, panjang umur nya biarin urusan Allah amien
Weh… aku baru tahu ada minuman Teh Halia di sana. Apa mungkin karena warung-warungnya dulu itu belum pada buka ya? Soalnya aku kemari terakhir tahun 2009 dan 2010 sekitar jam 5.30 pagi. Niatnya sih ngejar sunrise gitu tapi ternyata Tangkuban Perahu nggak fotogenik amat, hahaha. 😀
Aku gak pernah datang sepagi itu mawi –"
kalo cari yg fotogenik atuh akuh aja atuh modelnya hahaha
Eh kali ajah bisa bikin tambah montok juga mas cumiiii buahahaha
amin!!
#KULANGAJAL aku ngak mau tambah montok, mau kurusan. Mesti turunin 5 kg lagi nich, biar pas pake kancut nya hehehehe
aku pernah nginep di deket kawah upas sambil masak ikan bakar dan dingin bangetttt.. 😀
Huwaaaa bagi aku aja sini mz -____-
Yaampun mbak, bisa diriin tendakah?! atau di penginapan?! kayaknya seruuuuu!!
Saya belum pernah ke sini, dulu nyaris mau ke sini, tapi lihat macetnya yg panjang jadi ogah. Yah, memang wrong time sih, pas lebaran! 😀
Kami juga pernah pas Lebaran, but tetep enjoy karena bersih dan tertib. hihii kapan2 cobain yaa!! 😀