Tebing Keraton yang memang sedang happening di Bandung ini ternyata letaknya nggak terlalu sulit untuk di capai.

Selain memang udah banyak yang share gimana cara menuju kesini, tebing ini juga berada nggak jauh dari pusat kota.

Persepsi dekat-jauh tiap orang sih beda-beda, tapi menurut kami sih deket, ketimbang Bukit Moko yang dulu sempat kita cari dan berkali-kali nyasar.

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

Tebing Keraton (mainstream) ini kece jugaa 😉

Belakangan ini Tebing Keraton memang menjadi destinasi yang sangat terkenal di Bandung, sampai teman saya Sarah aja nyebutnya ini Tebing Mainstream.

Nggak heran kalau tebing ini selalu rame sama kawula-kawula muda yang datang untuk sekedar narsis.

Bahkan kami datang ketika weekday pun tebing tetap rame banget, gimana kalo liburan yah?!

Rekomendasi terbaik untuk mengexplore destinasi semacam ini di Bandung, baiknya kita membawa sepeda motor daripada mobil pribadi.

Karena ketika hari menjelang siang akan ada banyak tukang ojek yang mangkal dan tidak mengijinkan mobil pribadi naik ke atas.

Pengunjung akan dipaksa berhenti dan naik ojek mereka, padahal saat kami datang masih ada mobil yang bisa parkir hingga pintu masuk Tebing Keraton.

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

Tipikal jalan menuju Tebing Keraton.

Berikut cara pergi ke Tebing Keraton Bandung kalau belum tau: Cari Jalan Ir. H Juanda menuju Sheraton dan Jayakarta hotel, lurus terus sampai melewati Terminal Dago.

Nggak jauh dari Terminal Dago, ada dua jalan bercabang lalu ambil kanan yakni yang ke arah Bukit Dago Pakar.

BACA JUGA :  Pesona Keindahan Pantai-Pantai di Pulau Lombok part 1

Terus ikutin jalan lalu beberapa ratus meter ada jalan bercabang lagi, ambil kanan.

Sampai nanti ada Indomaret di sisi kiri jalan, ambil kiri ke arah Tahura (Taman Hutan Raya) Ir. H. Juanda.

Nggak jauh dari sana ada jalan bercabang, pilih jalan ke kanan yang ada tulisan Bukit Pakar Utara.

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

Tukang ojek dan jalur yang 2,5 Km lagi sampai Tebing Keraton, Ambil kiri !

Dari sini hanya perlu terus mengikuti jalan, tapi harus tetap berhati-hati karena kondisi jalanan yang terjal dan juga rusak.

Kebanyakan sepeda motor yang lewat harus nurunin penumpang dan ngedorong.

Sampai nanti akhirnya ketemu papan yang menunjukkan Tebing Keraton 2,5 Km lagi, dimana tempat para tukang ojek yang saya maksud tadi berada.

Masih harus terus menerjang jalanan rusak, sampai akhirnya ada gubuk yang dijaga beberapa orang untuk menagih biaya masuk parkir.

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

Warung dan penjualan souvenir yang berada di sebrang pintu masuk.

Ada biaya masuk lagi untuk pengunjung ketika di pintu masuk.

Menurut kami biayanya terlalu mahal, kalau masuk kekantong warga sih kami senang-senang saja.

Tapi sepertinya dilihat dari logo tiketnya Tebing Keraton ini sudah dikelola langsung sama pemda setempat, yasudalah demi pariwisata Indonesia.

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

Tebing mainstream #eh.

Baca Juga : Floating Market Lembang, Nggak Perlu Jauh ke Thailand

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

View di sisi kiri.

Baca Juga : #LiburanDiYogya : Keraton Yogyakarta

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

Pemandangan akan semakin cantik ketika pagi hari, karena siang terlalu banyak cahaya matahari.

Dari loket pembayaran kita masih harus berjalan kaki sekitar 80 meter, tapi tenang saja karena jalurnya sudah ditata jadi bisa ditempuh dengan santai.

BACA JUGA :  Peran Orang Tua Pada Pendidikan Anak Zaman Now

Ujung tebing akan selalu ramai, karena memang disanalah spot terbaik untuk mengambil gambar.

Nggak semua berani turun dan mengijak batu paling menjorok yang sudah sangat terkenal ini, memang agak ngeri, saya sendiri sempet nggak mau turun.

Tapi ketika engeh kalau disediakan tali untuk berpegangan, akhirnya sayapun turun untuk narsis ;D

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

Ini aslinya deg-degan loh.

Baca Juga : #LiburanDiYogya : Prawirotaman, Jalan Internasional di Jogja

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

Kalau jatuh kesana loh -____-

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

Asiknya kesini memang rame-rame.

Baca Juga : #LiburanDiYogya : Perfect Picnic Berkat Gallery Prawirotaman Hotel

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

Someday mau kesini lagi pagi-pagi 🙂

Iseng-iseng nulis keyword “Tebing mainstream di Bandung” di kolom google, yang keluar langsung Tebing Keraton.

Well selain indah dan sejuk, tebing ini memang unik.

Katanya ada beberapa kisah mistik yang terjadi. Rumor yang saya baca sih ada beberapa kali orang yang kesurupan disini, dan melihat bahwa tempat yang di datanginya adalah keraton kerajaan.

Ada kejadian lain yakni arwah penunggu tebing.

Melalui orang yang kesurupan, mengatakan bahwa nama yang sebelumnya bukit jontor mesti diganti dengan Bukit/Tebing Keraton, karena tempat ini merupakan keratonnya makhluk halus.

Heuuuu, percaya nggak percaya deh -_- Sebelum eksis seperti sekarang ini, Tebing Keraton sepertinya banyak berubah ya?!

Dari yang saya liat di upload-an foto teman-teman blogger lain yang udah kesini, belum ada pagar-pagar juga jalan setapaknya.

Ya semoga jika ada perubahan-perubahan itu adalah perubahan yang selalu positif.

Keindahan hutan-hutan pinus dan keasrian pemandangannya akan tetap terjaga baik, tanpa ada kerusakan alam yang mengurangi keindahannya.

Amin!

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

Update kunjungan terakhir September 2015 😀

Baca Juga : Berlayar, Yeaayy !!!!

Tebing Keraton, Tebing Mainstream Katanya

Dan wacana datang pagi pun gagal lagi, hehhee

BACA JUGA :  Jangan Hakimi Staff Bandara

You may also like

25 Comments

  1. Syukur deh kalau Pemda udah turun tangan bantu ngelola. Beberapa waktu yang lalu saya pernah baca klo tebing ini lumayan "semrawut" pas padat pengunjung. Setidaknya ada harapan peningkatan sarana dan prasarana di tempat ini. Tapi karena udah terlanjur mainstream ya.. mungkin klo mau nyari sepi di sini datengnya mesti subuh, hahaha.

  2. bagus ya … sekarang sudah di pagarin permanent jadi lebih aman, saya pernah kesana .. pagi2 .. memang keren banget kalau pagi hari … kabutnya keren

  3. Salam kenal, Putri.. 🙂

    Waah, sekarang tebing kraton sudah dipasang pagar di tepiannya ya? Waktu saya kesana bulan Oktober 2014, masih pakai pagar tambang aja. Dan ya, saya setuju.. HTM-nya lumayan mahal untuk 'cuma' lihat tebing aja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *