Hanya selisih 2 bulan dari perjalanan saya sebelumnya dan saya kembali menginjakan kaki di Hidden Paradise-nya Indonesia; Lombok. Kangen deh main ke pantai pantai di Lombok!
Sepertinya travelingpun juga mempunyai istilah ‘jodoh’ juga yah, atau mungkin mantra dan doa saya dikunjungan pertama yang begitu ampuh sehingga bisa kembali dengan Very-soon, Alhamdulillah ;’).
First trip kami sebelumnya menggunakan jalur pelayaran dari bali untuk menuju pulau ini.
Tapi kali kedua saya harus berangkat via udara langsung dari jakarta ke Bandara Internasional Lombok dengan maskapai kebanggaan nasional Garuda Indonesia- senangnya!.
Saya harus menunggu hampir 4 jam karena sang Dearest mempunyai flight lebih sore dari Denpasar Airport.
Beruntung saya bertemu banyak teman mengobrol yang asik sambil bisa berburu banyak foto di bandar udara yang menurut saya keren ini, hal random semacam ini juga salah satu hal menyenangkan dalam traveling.
Airport Lombok dibuka pertama kali tgl 1 oktober 2011 jadi bangunannya masih terlihat baru juga unik karna memiliki ciri khas rumah Adat Sasak.
Keren yah arsitekturnya ?;’)
Ternyata solo trip itu seru juga, seperti memerdeka-kan diri sendiri dan menguji seberapa tinggi kemandirian dan pertahanan yang kita punya, someday saya mau mencobanya.
Tapi seorang gadis jalan-jalan sendirian di Indonesia itu agak merepotkan sering ditatap aneh dan diberi banyak pertanyaan, hmmmn warganya terlalu ramah-ramah ya mungkin.
Untuk membuang waktu saya sempat berkeliling bandara mencari tempat yang nyaman selain mushola dan akhirnya menemukan cafe yang kopinya lumayan enak kalau saja tidak ada 3 om-om yang tiba-tiba duduk dimeja saya dengan begitu banyak pertanyaan saya akan betah disana, finally sesegera mungkin saya melipir mencari tempat lain.
Percaya atau tidak didepan bandar udara yang sudah internasional ini dikelilingi banyak pedagang asongan didepannya, bahkan di area parkirnyapun banyak tenda-tenda terpal yang seadanya untuk menjual aneka makanan dan souvenir.
In the end saya menikmati itu, jajan-jajan di tukang asongan yang pedagangnya asli orang sasak- Seru!.
My man akhirnya landing dan sesegera mungkin kami harus menuju resort karna mulai gelap.
Lobby Jayakarta Resort Lombok.
“Semoga kita gak diusir dari sini yah –, ” itu kalimat pertama yang keluar dari mulut saya setelah bus damri menurunkan kami tepat didepan resort yang butuh a few minute untuk menuju lobby dari gerbang.
Wajar saya berfikir seperti itu, kami terlalu sering traveling ala backpacker jadi datang ke resort semewah itupun tetap dengan kaos oblong daypack and him? tetap dengan celana pendek sandal jepit.
Kenapa Jayakarta resort? well terkadang traveler addict pun mempunyai titik jenuh untuk terus keluar dari zona nyamannya jadi ini semacam merevitalisasikan zona nyaman yang kita miliki.
Kami menginap 2 malam di resort yang kolam renangnya besar sekali ini, letaknya tidak jauh dari Senggigi beach jadi cukup ramai karna senggigi merupakan primadona di pulau ini.
Beruntunglah resepsionisnya baik dan ramah mereka bahkan membantu kami untuk mengcontact jasa penyewaan sepeda motor untuk kami gunakan untuk berkeliling esok harinya.
Tidak mau banyak membicarakan tentang resort Jayakarta yang breakfastnya paling saya favoritekan karna banyak dan enak ini, sebab semua pasti akan segera dipost disini.
Saya hanya ingin terus membahas pulau ini, pulau yang membuat saya berkali-kali jatuh cinta, membuat mata saya meleleh jika memang bisa, cantik!.
Kunjungan sebelumnya kami mengexplore lombok bagian selatan-tengah-barat, kali ini bagian utara dan timur coba kalian tebak siapa yang kami temui? Rinjani !.
Mt. Rinjani 3.726 mdpl.
Gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia itu terlihat megah sekali, juga tinggi pastinya.
Pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut terdapat kaldera yang membentuk danau Segara Anak, itu danau yang ingin sekali saya pijak tapi sepertinya masih harus banyak latihan terlebih dahulu untuk bisa mendaki Rinjani, tunggu kami yah.
Waktu explore yang sempit membuat saya tidak banyak basah-basahan seperti biasanya, waktu lebih banyak menikmati pemandangan diatas motor.
Ini Pulau Lombok yang berarti dekat sekali dengan 3 gili terutama Gili Trawangan yang katanya mempesona dari novel Tereliye yang saya baca, waktu yang sempit mengurung kesempatan saya untuk membuktikan sendiri keindahannya hmmf .
Awesome Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air.
Baca Juga : 7 Hal Yang Harus Dilakukan di Gili Trawangan
Gili Trawangan Island
Yang saya suka dari pulau yang masjidnya besar-besar ini adalah pemandangan ‘biru-hijau’ yang tidak ada habisnya sepanjang jalan, membuat kami 8 jam diatas motorpun tidak pernah dihinggap perasaan bosan.
Bisa dibayangkan jika itu terjadi dijakarta, bahkan 2 jampun kepala saya sudah pening.
Lombok is trully hidden paradise of Indonesia!
Andai ada waktu kosong dalam satu bulan atau lebih yang saya miliki saya ingin stay dipulau ini, terus terjatuh cinta sampai benar-benar meleleh menyatu dengan biru laut miliknya.
Baca Juga : Bermain Air di Pulau Merak Besar
Baca Juga : Teman Baru Di Pulau Pramuka
Baca Juga : Merak Kecil Manis !
Setelah menikmati golden hours yang sedikit ditutup awan gelap dikepulauan bali, hari ditutup dengan berburu seafood pinggir jalan yang seriously laziz banget.
Ternyata jalan-jalan malamnyapun juga seru, banyak warung-warung yang letaknya dipinggir jalan berbukit dengan view langsung laut.
Lampu-lampu resort dipinggir pantai terlihat berlomba dengan bintang yang ternyata juga terang bukan main malam itu.
Moment makin sempurna di lengkapi jagung bakar yang tidak saya cicip karna sudah kalap dengan seafood sebelumnya, tapi si mas masih saja lahap -,-.
Well semoga saya bisa kembali kepulau ini lagi dengan banyak orang-orang tercinta lainnya juga. amin ;’)
Lombok emang gak bikin bosan dan mau datang lagi..
yaap setuju kakaa 😀
jadi kangen bukit malimbu … nongkrong di warung sambil ngerokok + ngobrol ngak jelas 🙂
ajak aku ke lombok :3
aku pergi kemanapun juga kan kamu slalu ikut #eeaaaa
sambil liat sunset sama makan jagung bakar juga seru loh kak . ciyuss deh ;D
Lombok doesn't have the glamour of Bali, but it does have better beaches and fewer tourists…
Lombok emang ketjeh..beruntungnya gue hidup di Lombok 😀
Beruntung bingit!!!
Dua kali kesana masih kuraaaaaang. Huft.. doain jodoh kesana lagi yaaah kak. Hehee