Syukurlah Airasia mengadakan kompetisi yang bertemakan “Bagaimana AirAsia Mengubah Hidupmu?” ini.
Saya jadi memiliki kesempatan untuk sekedar sharing dan mengucap banyak terimakasih atas peranannya sebagai maskapai yang mewujudkan mimpi saya dan kedua sahabat baik saya ditahun lalu.
Kesempatan ini juga membantu saya kembali mengenang perjalanan 5 hari kami keliling Malaysia dan Hatyai.
Saya, Sarah dan Tika sebelumnya hanya dapat menyalurkan hobby jalan-jalan kami didalam negeri saja.
Karena memang kondisi kami yang masih kuliah yang belum memiliki finansial yang cukup untuk menginjakan kaki di luar negeri.
Tapi mimpi kami tetap mantap, mimpi untuk bisa berkeliling dunia bersama dan keinginan yang paling kuat adalah overland ASEAN.
Sampai tiba ketika kami mendengar kabar bahwa AirAsia membuka kesempatan untuk mendapatkan tiket yang extra promo, kami tentu langsung memburunya dan sujud syukur kami bertiga mendapat return tiket CGK-KUL-CGK hanya dengan harga IDR 400.000 saja, Alhamdulillah.
Hari-hari sebelum keberangkatan kami begitu antusias, bagai tidak ada lagi penderitaan yang sempat kami rasa saking senangnya*halah*.
Obrolan random di grup chat kamipun semakin berisik.
“Gengs.. besok kita gak kalah sama Agnezmo, Go Internasional men!!” Tika membuka obrolan.
“Gue pokonya mau update ‘I’m at…’ radius 5 meter sekali, udah donlot 4shared nih. Wkwkwk” saya ikutan terbawa lebay
“Gue bawa gambar “no pork” nih kali ajh butuh buat cari makan di Thailand nanti haha!
Udah nyatet bahasa2 penting buat disana trus gw perlu belajar bahasa tagalog juga gak nih? Muehehe” Sarah menambahkan
Obrolan random di grupchat kami terus berlangsung setiap malam, membicarakan segala keperluan plus itinerary 5 hari full dan saling membagi tugas.
Menukarkan mata uang adalah tugas Tika, Sarah bertugas mencari info medan yang nanti akan kami tempuh yang kemudian akan didiskusikan kembali itinerarynya.
Sedangkan saya bertugas melengkapi dokumen dan kesiapan tiket.
Ya! AirAsia melatih kami menjadi amat mandiri, inilah yang membuat saya salut dengan maskapai ini.
Oh ya, ketika membeli tiket saya dan Tika belum memiliki paspor sehingga kami bingung untuk melengkapi data passport ketika proses reservasi.
Surprisenya ternyata AirAsia tidak memerlukan data passpor untuk booking tiketnya, data diinput ketika kami hendak check-in.
Saya pernah mencoba melakukan reservasi melalui airlines lain dan mereka meminta data paspor beserta tgl expire-nya. Love you AA!
Tiket AirAsia dan bekal hidup dalam 5 hari ;D
Kami tiba di LCCT Malaysia tepat pukul 11 siang waktu setempat, kala itu AirAsia belum pindah ke KLIA2.
Tapi kami tetap excited, ketika tiba kami langsung segera mencari bus menuju KLCentral sesuai dengan itin yang telah kami buat.
Akhirnya kami menginjakan kaki di negara tetangga, mengagumi tatanan kotanya, bertemu dengan warga asing-yaaa meskipun masih dalam satu rumpun perbedaan tetap terasa sekali.
Setelah beribadah di Masjid Jamek tujuan kami berikutnya adalah Batu Caves salah satu tempat wisata di Kuala Lumpur.
Disana kami ingin berfoto dengan menggunakan belangkon dan kain banten yang sudah kami bawa.
Maksudnya apa?? Yaaa begitulah kami ;))
Baca Juga : Bersenang, Menikmati Liburan di Penang
Blangkon dan kain Banten Go International !! :p
Kenapa di Malaysia banyak sekali orang India yah? dan Chinese.
Kami jadi jarang sekali menemukan warga Malaysia asli yang perawakannya mirip dengan kami, mereka imigran tapi taat aturan, hebat.
Transportasi Malaysia tidak kalah hebatnya, kami yang pertama kali menggunakan jasanya tidak mengalami kesulitan yang berarti karena memang informasi dan sistem yang baik.
Tujuan berikutnya adalah destinasi besar, kami akan semalaman suntuk berada di bus yang membawa kami ke Thailand bagian selatan yakni Hatyai.
AirAsia sudah memberi kami kesempatan untuk ‘bebas’ tentu akan kami gunakan semaksimal mungkin.
Supir dan kernetnya berbahasa Thailand, dan masyarakat Thailand rata-rata tidak berbahasa inggris akhirnya bahasa tubuhpun kami pakai.
Ketika tiba diperbatasan dan disuruh turun untuk melapor ke imigrasi Malaysia kami sempat bingung, tapi melihat penumpang lain turun yaa kami ikut saja haha.
Dapat satu pelajaran lagi, janganlah memotret atau berselfie ria di area perbatasan atau imigrasi manapun, karena kami akhirnya kena tegur huhuu.
Hatyai kurang begitu terkenal sebagai destinasi wisata, mereka jelas kalah pamor dari Bangkok dan Phuket.
Tapi tidaklah mengapa karena atmosfer yang biasanya hanya kami tonton di movie Thailand akhirnya dapat kami rasakan sendiri. Khap kun kha!:D
Baca Juga : Itinerary Kul – Hatyai – Penang – Melaka Dalam 5 Hari
Berkunjung ke Sleeping Budha Hatyai.
Hatyai adalah kota kecil yang nyaman sekali untuk ber-slowtravel, wisata tidak hanya sekedar tempat ibadah saja melainkan ada wisata taman kota, pasar apung, pasar malam juga Samila Beach yang berada tidak jauh dari pusat kota.
Sayangnya hari berikutnya kami sudah harus menuju Malaysia kembali namun kali ini menuju Penang.
Dari Hatyai menuju Penang dapat dengan mudah ditempuh karena banyak mobil Van yang mengantar turis langsung ke terminal Bus di Penang.
Di Penang kami tidak menginap, jadi hanya berkeliling seharian di George town dan malamnya menuju destinasi terakhir yakni Melaka.
Ini destinasi paling super menarik sehingga saya tidak bosan untuk merekomendasikannya kepada siapapun, dan syukurlah tulisan saya mengenai Melakapun berhasil dimuat di Scarf Magazine bulan lalu.
Tempat ini memang sangat istimewa, selain menjadi world heritage city dari UNESCO Melaka juga tempat yang sangat romantis menurut kami.
Bahkan kalau tidak kekurangan dana kami ingin extend beberapa hari di kota ini huhuu.
Artikel tentang Melaka saya yang dimuat Scarf Magazine 😉
Melaka adalah destinasi terakhir kami, kamipun harus kembali ke KL untuk mengujungi Twin Towers dan membeli sedikit (sekali) oleh-oleh sebelum kembali ke tanah air.
Saya masih belum percaya sepenuhnya, bahwa saya telah mampu traveling di usia muda dengan tabungan sendiri tanpa menyusahkan pihak manapun, mengetahui batas kemampuan yang saya miliki sendiri.
Saya jatuh hati dengan perjalanan ini, dengan calon bakal jadi perjalanan saya berikutnya nanti, tidak akan hanya menjadi kenangan tapi juga menjadi motivasi saya untuk terus menulis.
Semua pembelajaran dan pengalaman ini tidak akan lahir di blog saya tanpa peranan AirAsia, karena AirAsia mimpi saya atau pejalan lainnya menjadi begitu dekat.
Karena AirAsia saya jadi tidak ragu untuk memiliki mimpi-mimpi kebelahan bumi lainnya.
Dengan mewujudkan banyak mimpi para pejalan saya yakin AirAsia tidak akan kehilangan pelanggan setianya termasuk saya.
Terimakasih AirAsia, Berjayalah terus untuk mewujudkan mimpi!
Gue sama temen2 juga pertama kalinya ke LN berkat AirAsia, gak bisa kebayang deh kalo gak ada AirAsia, bakal lama banget kali kesampaiannya ke LN. Tapi sayang AirAsia skrg promonya kurang oke, gak semurah duluu ~ 🙁
Kayaknya yang senasip sama kita banyak, rata2 bisa pertama kali keluar negeri karna promonya AirAsia, buat sekarang2 mungkin gak oke karna persaingan antar airlines kali yaah, semoga aja masih ada kesempatan lain ;)))
hiks hiks sedih ga pernah naik air asia jd ga bisa nyeritain :((
Huaaa.. tadi udah komen panjang trus ga tau kepencet apa. ILANG! masuk ga sih?
Komen lagi aja deh biar afdol. Hahaha..
Pengalaman pertama ke luar negeri memang pasti berkesan banget. Malam sebelum besok berangkat ke Thailand, aku tanya temenku: "Thailand perlu visa ga sih? Gw belum punya". Teganya ya, temenku bohongin aku dan bilang kalau Thailand perlu visa. :))) walaupun akhirnya dia ngaku jg..
Pingin ikutan Air Asia juga nih tapi masih ditulis, semoga bisa selesai tepat waktu. Good luck Putri!
Hoalah gak masuk kak!? hahaha commentnya sambil liburan siih *padahal envy*
aku juga pengen lagi ke Thailand, banyak yang unik, yang AirAsia sampe akhir agustus ko kak..
Good luck juga buat espedisi sumbanya kak Firsta!! 😀
Waaah gak butuh tiket promo ya kak?!:p
buruan cobain, lumayan banyak lombanya. hehehee
Go international pertama kali juga naik ini ke negara tetangga sebelah hihi. Ikutan meramaikan ahh 😀
Mari kita bersaing hehee, makasih sudah mampir 😉
Aku juga pertama kali keluar negeri pakai AirAsia….Emang top deh
Dan pasti tiketnya promo. muehehee
Percaya gak, saya pernah dapet tiket AA Jkt-Jogja pp cuma 12 ribu rupiah! IYA 12 RIBU! Mahalan ongkos Damri sama airport tax-nya, hahaha! 🙂
Waaah curang menang banyak dong.haha
iya dulu sempet ada promo yg pp cuma idr 10.000 yah, tapi aku gak dapet. huhuhuuuu
keren bener kakak artikel jalan2nya dimuat di majalah
http://dananwahyu.com/2014/07/03/semangat-muda-bersama-airasia/
http://dananwahyu.com/2014/08/19/pengalaman-pertama-airasia-kelana-candi/
Blaaah, akumah masih anak bawang mas..
mas Danan itu yang udah senior dan lebih kereeeen !!! hehee
ketemu aku karena air asia juga atau enggak? :p Kalau menang aku yang diajak ya nanti ^^ :3
Bisa LDR kan juga berkat Airasia dulu.. Jarak jkt-bali jadi tidak masalah gara2 promonya. ehehehe
Iyaaa, kalau kamu menang juga ako ngikot !! :3