Apakah cuma saya saja yang ketika mendengar kata Belitung, akan langsung terbayang-bayang si primadonanya; Pulau Lengkuas dan Mercusuarnya?! Sampai akhirnya cerita perjalanan yang saya tulis pertamapun ya pulau ini, abis kamu cantek sih Lengku! Sebenarnya ini termasuk liburan yang super dadakan, niatnya setengah-setengah karena selain masih bulan Ramadhan dan melakukan island hopping itu agak gila, mahmud (mamah muda)pun lagi perawatan muka jadi sementara nggak boleh berteman baik sama matahari. Tapi apalah daya, iman saya dan suami tipis untuk menolak pelesiran bertemu neptunus.
 |
Pulau Lengkuas dalam panorama |
Titik penyebrangan untuk mengujungi beberapa kepulauan Belitung berada di Pantai Tanjung Kelayang, jaraknya kurang lebih sekitar 30 menit dari pusat kota. Kesan pertama datang kami langsung jatuh hati, itu jelas karena ternyata pengelolaan pantai sebagai tempat penyebrangan ini sangat baik. Pantai indah serta bersih, warung-warung teratur, toilet layak, dan harga sewa kapalnyapun masih sangat terjangkau. Berbeda jauh ketika menyebrang dari Muara Angke ke Pulau Seribu yang tanpa safety vest dan kapal over capacity. Huft!
Perahu-perahu nelayan yang digunakan untuk island hopping ini dibandrol 400-450ribu pulang-pergi (kalau bersepuluh jadi 40ribuan aja) diluar penyewaan alat-alat snorkeling. Akan sangat murah jika kalian berangkat dengan rombongan, pun kami yang hanya berdua merasa tidak keberatan karena sangat worth it. Karena perahu akan menjadi milik wisatawan sejak pagi hingga sore hari, then you will get many awesome gorgeous views!
 |
Sebelum merapat di Pulau Lengkuas, kapten mengijinkan pengunjung untuk snorkeling |
 |
Jadi tamu yang ajaib, kami yang jaga kapal, kaptennya yang snorkeling |
Tiba di Pulau Lengkuas kapten kapal tidak langsung merapat karena di sisi kanan pulau terdapat spot favorite untuk snorkeling. Karena sedang berpuasa, saya dan Fahmi ya jadi nggak nyebur ke dalam air yang dari permukaannya bisa terlihat banyak segerombolan ikan hias (apalagi di bawah airnya coba?!). Kami cuma bobok-bobok lucu dan menonton pengunjung lain yang asik seru-seruan menyelam, kami yang jaga kapal malah kapten kami yang asik free dive. Yaaaa begitulah hidup, penuh dengan paradoks lucu -____-
Entah apa yang dicari sang kapten, saya tetep asik mengabadikan moment-moment para pengunjung lain berkecimpung di permukaan air. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana ramainya pengunjung yang datang setiap harinya, karena di bulan ramadhan saja yang datang dan berenang banyak banget. Setelah Fahmi hampir pulas tertidur akhirnya kapalpun benar-benar merapat ke Pulau Lengkuas, yang mercusuarnya dapat terlihat dari kejauhan.
 |
Mercusuar sudah kembali terlihat, artinya kita sampai! |
 |
Ketika sampai air lautnya masih surut |
 |
Jadi iniloh atapnya si mercusuar |
Dari kejauhan kami sudah menduga kalau air laut sedang surut, dan dugaanpun benar setelah kapal kami merapat jauh dari pasir dan harus menupuk supaya tidak menghantam karang. Kami harus turun dengan cara lompat dari satu kapal ke kapal lainnya untuk sampai di tepi(jadi mirip-mirip naik Klotok xixi). Tapi, kecantikan Pulau Lengkuas itu ibarat paket internet unlimited, yang tetep cantik meskipun sedang surut laut. Trust me :p
Terdengar suara-suara mesin yang sedang bekerja, benar saja.. Mercusuar sedang dalam perbaikan. Hati saya hampir ciut, meskipun cukup senang karena makin bagus. Tapi buat apa datang ke Belitung kalau nggak naik mercusuar di Pulau Lengkuas?! Bagi yang belum tahu, Mercusuar tersebut berfungsi sebagai penuntun lalu lintas kapal laut yang lewat maupun keluar masuk Pulau Belitung.
Mescusuar legendaris yang dibangun pada masa kolonial Belanda tahun 1822 ini terlihat sedang dicat ulang, dilakukan perbaikan sana-sini sehingga banyak pekerja yang mengelilinginya. Tidak terlihat wisatawan lain yang mencoba untuk naik ke atas, namun ternyata tak lama pengerjaan selesai, segeralah saya dan Fahmi masuk dan menaiki 18 lantai mercusuar dengan semangat. Rejeki hamba yang berpuasa, yes!
 |
View dari lantai 18 Mercusuar |
 |
Bebatuan super besar akan semakin menakjubkan jika dilihat dari atas mercusuar |
 |
Semua menjadi indah dipandang dari atas mercusuar |
 |
Batu jadi tanaman (tanah surga) |
 |
Kamu mah kecil kalau udah disini, kalah cantik sama Lengkuas! |
 |
Jika pasang sebagian bebatuan ini terendam air |
 |
Mission complete! |
Tiba di lantai teratas lantai 18, yang kalau saya gak salah itung ada 216 anak tangga dan tidak semuanya sempurna. Semoga saja perbaikannya tidak hanya di luar ruangan saja tapi juga di dalam mercusuar, karena banyak yang urung naik karena nggak berani dengan anak tangga penuh karat dan terlihat rapuh tersebut. Kedua kamerapun sibuk ditangan masing-masing, rasanya rugi kalau nggak diambil berbagai angle, pemandangan dari ketinggian memang selalu adorable, ditambah pulau Lengkuas ini yang punya paket kumplit. Pasir putih, warna air beragam, karang dan bebatuan besar yang mengelilingi pulau semakin buat kecantikannya sempurna.
 |
Tambatan hati vs. mercusuar |
 |
Sampai jumpa gorgeous! |
Ternyata jalan-jalan sambil berpuasa gak buruk-buruk amat kok, meskipun kami jadi nggak bisa nyobain snorkeling, but so far sangat sangat menyenangkan, toh pada dasarnya saya dan Fahmi tidak terlalu suka menyelam. Menunggu waktu magrib jadi berasa cepet karena sibuk motret sana-sini, budget jadi tambah irit karena gak jajan sana-sini. Yaaa meskipun tetep makan banyak waktu buka puasa sih, Bahahhaaa
Ps: Hati senang dan tertambat meskipun perawatan mahmud gagal karena dihantam matahati Belitung yang dasyat! Tapi misi dari jakarta untuk selfie berdua akhirnya terlaksana. Jarang-jarang bok inget foto berdua >,<
Wow, Negeri Laskar Pelangi.
pengen kesini. saya rencananya tahun ini.
semoga kesampaian.
Island hoppingnya berapa pulau? tetap 400K/kapal
Amin, semoga kesampaian!
4 pulau sama 1 kali snorkeling kak, tapi itu udah capek banget, puas deh xixixi
450 sih, agak susah dpt yg 400 -,-
Mahmud mahmudd, ada-ada aja istilahnya hahaha.. Gapapa hitam-hitam kece :))
Huahhaa ya dong, aku kan muda, menikah dan memasak vel :p
Sayang banget ngak nyebur, padahal cakep banget
Buahahaha, ada yaa malah tamu yang jaga kapal, yang kapten kapalnya yang nyelam 😀
Kan lagi puasa oom Cuuum -,-
Hiyaaa Qy, kan jarang-jarang kaptennya nyantai, yauda dia nyelem aja deh daripada bengong. Wkkwkwk
aduh sumpah itu epic amat si kapten malah indehoii ha ha ha
Paphos, Tempat Lahir Dewi Cinta Aphrodite → Jalan2Liburan
Hahhaa iyaa, untung gak lupa ngejepret kak, biar gak dibilang hoax. xixixi
Kalau bulan Januari pas gak pergi ke Belitung? Mau island hopping.
Januari sepertinya udah musim hujan dan agak beresiko, baiknya sebelum natal nih kak 🙂
Biruuuu nya menggoda sekali ?
Btw si kapten kocak banget, kapan lagi yah ada yang jagain kapalnya ?
Hahahaha