“TRAVELING, It leaves you speechless then turns you into a storyteller”. Saat ini saya menjadi paham dengan quote yang satu ini. Saat saya menemukan cinta yang baru, masih di Indonesia .
Tuhan andai urusan ini mudah segala puji kami terbangkan, betapa indah ciptaan-ciptaanMu di negeri kami. Ini tentang perjalanan di kepulauan Sunda Kecil-Nusa Tenggara; LOMBOK ! pulau yang memiliki ekor sepanjang 70 km.
Siapa yang sempat menduga bahwa banyak surga dunia disana. Entah mimpi atau (memang) bukan, finally Allah mengijinkan saya untuk menjadi salah satu saksi keindahannya.
Pesawat Citylink yang menjadi partner terbang saya mendarat di Bali tepat jam 19.18 WITA planing memang berniat sail dari Bali menuju Lombok. Sedikit tambahan QG 852 yang saya tumpangi saat itu diisi full oleh turis-turis asing dari China, all passangers except me and their tour guides.
Sunrise dibalik bukit-bukit pulau Lombok which\’s Awesome !
Well antara bete sekaligus bangga, satu sisi saya tidak paham apa yang mereka bicarakan dengan intonasi suara yang cempreng itu, sisi lain bangga karna indahnya Indonesia sampai ke negeri mereka, Indonesianya siapa dulu 😀
Tiba di ngurah-rai sayapun di jemput oleh teman yang memang pro dalam traveling (yang semoga juga bisa jadi teman hidup)heuhuee. Malam itu juga kami melipir ke pelabuhan Padang Bai untuk menyebrang ke pelabuhan Lembar di pulau tetangga. LOMBOK we\’re comin\’ !!!! Ferry kami berangkat sekitar 23.00 WITA dan diperkirakan tiba pukul 07.00 WITA dipelabuhan Lembar.
Pantai Tangsi or Pink Beach , Incredible !
Duduk-ngobrol-motret-ngobrol lagi-repeat terus selama 5 jam per-perlautan. Subuh turun, selesai Subuhan kapal mulai menepi…seperti pasangan Olive dan Popeye dengan kompak kami segera berburu view Sunrise yang …Masyaallah anggun !!!
Saat tiba sesegera mungkin kami menghangatkan perut dengan kopi dan teh juga berburu sarapan. Setelah udara, laut saya pun masi harus menghadapi perjalanan via darat untuk menyisir lombok. Waktu tempuh ke tempat tujuan pertama sekitar 3 jam perjalanan.
I can\’t hold to not wet ;\’)
Totally suasana disana mirip sekali Bali-awalnya masih ada penduduk yg memakai udeng dan atribut orang Bali, tapi lombok lebih hijau sepi turis dan banyak masjid-masjid yang super besar COOL !!
Beruntung cuaca saat itu bersahabat karna jika sedikit saja hujan jalan menuju pantai Tangsi yang masih tanah ini bisa licin luarbiasa, dengan jalanan yang keringpun saya masih harus turun berulang kali dikarenakan berbatu dan curam, perjuangan sekali but that\’s very worth it !!
Tepat jam 10.00 WITA Lombok membuktikan dirinya.. menebar kecantikannya yang betapa, air, pasir, bukit, awan, ombak, rasanya tidak masuk akal untuk bisa dipijak. Alam memang bertasbih pada Tuhannya, biru lautnya benar-benar biru so i get much Speechless.
Pasir yang jika seksama banyak butiran berwarna merah
View dari atas bukit di sisi kiri pantai
Kalah serasi sama alam ;D
Andai pasukan alam mereka punya telinga saya tidak akan ragu untuk memuji ke-betapa-an indahnya mereka, membuat kami nyaman berjam-jam menikmatinya. Sekitar pukul 13.00 WITA kami bergerak untuk menuju surga-surga lainnya. Memotret kecantikan Tangsi segala sisi sebanyak-banyaknya kemudian berpindah ke Tanjung Ringgit yang juga tidak jauh dari sana.
Tanjung Ringgit , Bluueeee :\’))))
Tanjung adalah istilah untuk tebing yang menjorok ke tengah laut, begitu kak @catperku menjelaskan kepada saya dan menurut saya satu lagi istilah untuk tempat seperti ini yaitu Peacefull ;\’)
Gua tersembunyi yang ada di tanjung ringgit
Kepulauan Flores dari tanjung ringgit
Entah bagaimana bisa air yang rasanya asin bisa sebiru itu, lagi-lagi “entahlah” teori-teori fisika yang saya pelajari di sekolah selama ini rasanya tidak cukup untuk mendapatkan bukti sesempurna itu. Tidak jauh dari tanjung ringgit juga ada pantai lain yang dapat ditempuh hanya 10 menit.
Oh My Lord! lagi-lagi saya dibuat spechless, Pantai Cemara memiliki pasir putih yang begitu lembut dipijak dan yang buat saya semakin haru adalah view awan-awannya yang menajubkan!!.
Awan-awan pantai cemara terkenal mempesona
Banyak rumput laut di tepi dan pasir pantai,mungkin karna habis pasang
Cemara pantai terakhir yang kami kunjungi hari itu, selain semakin sore kami juga harus mencari penginapan untuk bermalam. Memang pantai kuta lah tempat perburuannya, banyak penginapan disana layaknya Bali pantai ini pusat pariwisatanya hanya saja Kuta yang satu ini lebih nyaman karna tidak terlalu ramai turis asing.
Swimming pool Surfer Inn yang kalah saing dengan pantai ;\’)
Untuk hitungan hotel, Surfer Inn lumayan murah dengan bajet 260.000/malam kami bisa mendapet twin bed, free wifi, breakfast ditambah fasilitas swimm pool. Setelah stamina terkuras habis disebabkan perjalanan 2 hari full segala transportasi tanpa tidur membuat saya (hampir saja) ambruk, semangat dan tenaga harus diisi ulang untuk perburuan besok. Memanage waktu makan dan istirahat sangatlah penting ,so segeralah saya menjemput mimpi. Good night ..:)))