Setelah puas menyaksikan pose-pose lucu Orangutan ketika feeding di Tanjung Harapan-Taman Nasional Tanjung Puting, rombongan diajak kembali ke Klotok untuk menikmati sore.
Kapan lagi bisa santai-santai lucu di Sungai Sekonyer yang dihuni berbagai macam fauna langka?!
Adek sudah bosan jumpa dengan ‘kadal’ atau ‘buaya darat’ di kota. Wahahhaha
Menara pandang yang meskipun terlihat tua namun kayu-kayunya masih kuat loh!
Klotok kembali melaju pelan sambil menemukan spot yang nyaman untuk bermalam, dan juga agar kami dapat melepaskan pandangan keseluruh penjuru sungai.
Kala-kalau saja ada salah satu penghuni hutan yang sedang bercanda lucu di tepi sungai.
Tidak perlu menunggu lama, kami dapat dengan mudah menemukan geng-geng atau segerombolan Bekantan yang sedang hinggap di atas dahan-dahan pohon yang tinggi.
Aaaaaaak senang bukan main, karena akhirnya bisa menatap langsung hewan yang hidungnya mirip Shahrukh Khan ini *kemudian diinjek fansnya Shahrukh Khan*
Malam seperti datang lebih cepat, kini permukaan sungai dan pepohonan yang mengelilingi klotok kami tidak lagi dapat terlihat.
Gelap gulita. Hanya gemerlap bintang dan titik-titik cahaya dari klotok lainnya saja yang terlihat mengambang dikegelapan.
Tapi malam-malam di sini tidaklah seburuk itu, karena di sinilah untuk pertama kalinya saya dapat menyaksikan puluhan kunang-kunang berterbangan mengelilingi pepohonan nipah dengan begitu cantiknya.
Ternyata adegan-adegan romantis di film-film dengan efek kunang-kunang itu, akhirnya dapat saya alami juga di bawah gemerlapnya bintang, andai bisa reromantisan bareng kakangda yaaaa…. Huhuuhu
Gerombolan Bekantan akan naik pohon ketika sore hari untuk menghindari macan yang sedang berburu.
Bekantan merupakan salah satu spesias kera yang memiliki ekor panjang.
Saya bangun karena langkah kaki yang bergetar di lantai, Kak Indri, Kak Feli dan Ima ternyata sudah bangun dan duduk-duduk di depan klotok sambil menyeruput kopi.
Suara berbagai burung santer terdengar, membuat keberangkatan menuju feeding camp berikutnya jadi semakin semangat.
Belum lagi pagi itu Kak Lany sempat memimpin kami dengan olahraga Yoga yang sederhana.
Pondok Tanggui menjadi feeding camp kedua setelah Tanjung Harapan siang kemarin.
Specialnya di Pondok Tangui ini nggak cuma orangutan saja yang bisa kita temui, melainkan juga berbagai macam tumbuhan langka seperti salah satunya yaa si Kantong Semar yang hits ituloh!
Dengan begitu satu per satu wishlist saya di Tanjung Puting ini terwujud dengan baik.
Mulai dari bertemu orangutan, Jelajah Sungai Berair Hitam Sekonyer, melihat bekantan, burung langka, hingga menikmati kunang-kunang di waktu malam.
Mungkin karena di sini terdapat tower atau menara pandang yang tanpa segan-segan saya, Kak Indri dan Kak Feli naiki dengan lincah.
Malahan bekantan aja bakal minder loh kalau mereka lihat aksi kami bertiga xixixixi.
Selain menara pandang, kondisi hutan di camp ini juga jauh lebih padat.
Membuat saya yang hobbynya memotret secara makro (bisa dilihat di sini) keasikan dan selalu ketinggalan rombongan.
All team.
Baca Juga : Bukit Rhema dan Gereja Ayam Misteriusnya
Dari menara pandang ini dapat melihat hamparan hutan secara 360 derajat.
Kabarnya hutan ini pernah terbakar, membuatnya kini ditumbuhi ratusan pohon pakis (narsis pake yiyi andalan Kak Indri).
Kantong Semar Di Taman Nasional Tanjung Puting.
Ibu dan anak Orangutan yang menikmati sarapannya.
Si kecil suka banet mimi susu. Emeeeesssshh!!
Baca Juga : Si Unik Tang Kuan Hill Top, Songkhla Thailand
Pada dasarnya semua ibu itu sama, inget keluarga di rumah lalu take away makanan juga deh :\’)
Ayoo kita santap, nak!
Baca Juga : Teman Baru Di Pulau Pramuka
Semua serius, bahkan ada yang bawa basoka #eh
Cewek cantik kayak saya ini pasti kalah memikat sama orangutan kalau di Tanjung Puting.
Tiba di feeding ground tepat pukul sembilan pagi, keluarga orangutan mulai berdatangan di spot yang sudah terdapat tumpukan buah pisang dan sebaskom susu.
Namun karena kamera saya yang hanya menggunakan lensa standar membuat saya kesulitan memotret mereka yang lumayan jauh.
Untungnya Kak Indri yang ‘sealiran’ dengan saya (pengguna Nikon) berkenan meminjamkan lensa telenya.
You save my life kaaaaak!! *kecup basah*
Keluarga orangutan yang datang hari itu lumayan banyak, bahkan lebih banyak dan mendebarkan karena bisa muncul dari mana saja.
Saya yang lagi asik menyender di pohon besar tiba-tiba kaget karena mendadak ada ibu dan bayi orangutan yang turun, Wussss nyaris kena smack-down.
Tidak jauh dari feeding ground, kami diajak Mas Indra untuk melihat langsung segerombol tumbuhan Kantong Semar, cantik dan ajaib.
Ternyata tumbuhan satu ini mengular panjang hingga letaknya hampir berada di atas kepala saya, hayoooo kamu tau nggak?! #dasarcongak
Perhatikan sekitar, mereka bisa datang tiba-tiba.
Si mas-mas lokal ganteng gak mau kalah pose xixixii.
Akhirnya sesi foto mereka bertiga berakhir juga ;\’p
Berangkat dari gang sebelah kiri, pulang dari gang sebelah kanan. Seru!
Mission Completed!
Saya, Kak Indri, Mas Indra, Mas Anas dan Mas Ari menjadi rombongan terakhir yang beranjak kembali ke Klotok.
Dan berakhir dengan adanya sesi foto mendadak, ceritanya Mas Ari mau difoto loncat melewati batang pohon yang menghadang jalan, biar makin Macho yes?!
Saya pun jadi ikutan memotret Mas Indra yang gak kalah Macho dengan kaos oranye andalannya.
Kunjungan di Pondok Tanggui ditutup dengan meninggalkan nama di buku tamu yang mayoritas diisi oleh warga asing. Finally, Mission Completed!!
Ps: Saya dan teman-teman menggunakan jasa tour Mas Indra @Bpborneo di Tourtanjungputing.com
wah liat kantong semar malah di bandara changi di buterfly garden 😀
belum pernah liat langsung
Hmmm, jadi wujud hutan di Kalimantan seperti ini toh. Semoga tetap lestari ya. Tidak ada yg terbakar lagi sehingga orangutan punya tempat untuk bernaung.
Aku malah belom pernah ke Chagi loh hkkssss
Amiiiiin, terimakasih doa indahnya Mawi :))
Aku sempet natarajasana di atas menara pandang ituuuu, hehehe… #BanggaTakTerkiraMenjurusKeRiya'
Ngeri2sedap pas turun, anak tangganya ada yg copot dan kaki ku ga sampe ke anak tangga berikutnya, hihi..
Hahhaa aku jadi ngebayanginnya kak, iya ngeri-ngeri guriih ya memang. Tapi nagihin !!