Akhirnya bisa nonton Tari Kecaaaaaaaak! Dari jaman pacaran mas bebnya gak pernah mood untuk nemenin incess, payah ya?! Kesempatan untuk nonton tari yang fenomenal seantero negeri ini akhirnya terwujud dalam rangkaian trip bersama team #SaptaNusantara bulan lalu di Pura Uluwatu. Keunggulan menonton Tari Kecak di sini karena bisa sekaligus menyaksikan sunset dramatisnya Uluwatu. Jadi penonton gak hanya bisa menikmati alur cerita tariannya, tapi juga langit berwarna jingga yang menjadi latar belakang pertunjukan secara langsung.
Tari yang di ciptakan pada tahun 1930-an oleh Wayan Limbak ini menjadi populer ketika Wayan Limbak bersama penari Bali-nya tour berkeliling dunia mengenalkan tarian Kecak. Saya yakin berkat keunikan dari Tari Kecak inilah yang menjadikannya begitu populer. Tarian Kecak ini unik karena tidak diiringi dengan alat musik/gamelan apapun seperti tarian pada umumnya, melainkan hanya diiringi dengan paduan suara sekitar 70 – 100 orang pria.
|
Adegan favorite antara Rama dan Sita |
Tarian ini juga berasal dari jenis tari sakral “Sang Hyang”. Pada tari Sang Hyang seorang yang sedang kemasukan roh berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang sudah disucikan. Dengan menggunakan si penari sebagai media penghubung para dewa atau leluhur dapat menyampaikan sabdanya. Namun sekitar tahun 1930-an mulailah disisipkan cerita epos Ramayana, seperti yang kami saksikan ini. So Tari Kecak ini juga termasuk keragaman alam dan budaya yang merupakan salah satu Pesona Indonesia loh!
Tiket turis lokal untuk menyaksikan Tari Kecak ini dibandrol Rp. 100.000,- . Tapi worth it banget kok, karena durasi tariannya selama satu jam dan bebas memilih angle atau tempat duduk sesuai keinginan. Karena suka banget liatin make-up para penari Bali yang luar biasa cantik, saya jadi milih tempat duduk paling depan. Dan syukurlah bisa mengabadikan gerakan indahnya, untungnya semua pengunjung akan diberikan selembar kertas yang menceritakan alur cerita secara lengkap. Nah, karena saya baik jadi saya mau membaginya secara detail (padahal catatan biar sayanya sendiri gak lupa sih, hehe). Karena saya belum pinter buat video, berikut photo storynya secara lengkap:
Adegan I : Rama Sita dan Kijang Emas
|
Sesi pembukaan tepat pukul 17.00 WITA |
|
Gerakan khas para penari sekaligus paduan suara |
|
Rama dan Sita ketika memasuki arena |
|
Rama dan Sita yang sedang memadu kasih. Dalam adegan ini terdapat pula Laksmana, lalu muncul Kijang Emas, Sita meminta Rama untuk menangkapnya, Rama meninggalkan Sita yang dijaga oleh Laksmana. |
|
Karena Rama sangat mencintai Sita, ia pun berusaha memburu Kijang Enas tersebut |
|
Namun tiba – tiba terdengar jeritan minta tolong yang menurut Sita, itu pasti Rama, lalu menyuruh laksmana untuk membantunya. Awalnya Laksamana enggan untuk meninggalkan Sita, tetapi karena dituduh hendak mencari untung atas kematian Rama, Laksamana naik pitam dan pergi meninggalkan Sita seorang diri. |
Adegan II : Sita, rahwana, Bhagawan dan Garuda
|
Kemudian Rahwana muncul dan ingin menculik Sita namun tidak berhasil |
|
Tapi dengan akal jahatnya rahwana berubah wujud menjadi Bhagawan ( orang tua ) yang sedang kehausan dan meminta diambilkan air oleh Dewi Sita, setelah dibawakan air, lalu Sita dibawa lari oleh Bhagawan tersebut yang sebenarnya adalah Rahwana. |
|
Sita lalu menjerit minta tolong dan jeritannya tersebut didengar oleh burung Garuda yang sedang terbang di angkasa, |
|
Lalu Garudapun datang untuk menolong Sita, |
|
Namun pertolongannya tidak berhasil karena sayapnya putus ditebas oleh Rahwana, Sitapun dibawa kabur oleh Rahwana ke Alengka Pura |
|
Rahwana yang kejam akhirnya tetap berhasil menculik Sita |
Adegan III: Twalen, Rama, Truna Laksmana dan Hanoman
waktu kesana zonk banget pas malam udh kelar acaranya
Waktu saya kesana, langit senjanya mendung.
tapi kerenlah pertunjukan cuma sudah tidak sesakral yang saya bayangkan karena dicampur juga dengan unsur komedi.
makeupnya rama sinta keren yak. dapet banget ekspresinya
Keren mba. Aku g dapat foto2 kaya beginian -__- Sedih. Pasti pas lagi adegan2 komedi ga tau artinya ya? G tanya saya sih 😀
Balik lagiiii win!
Iyaaaaak, demen liatinnya cantik dan gagah banget
Iya kak Akbar, sekarang udah gak sakral yaaa, tapi tetep menarik 🙂
Hahahah yang komedi aku nggak moto kak, coba2 kamu ceritakeun…. ehehe
akhhh enaknya jalan jalan gratis, jadi inget tarian ramayanan di prambanan yang dibayarin full sama PT.KAI 🙂
Wah acara traveling by train bukan mas? Aku ikutannya tahun kemarin ke semarang :)))