Bermodal internet, kami seperti menemukan tanah-daratan yang patut untuk dicintai namun harus terlebih dahulu didaki, karna sajian keindahannya ada di atas sana. Tepat di 2665 meter di atas permukaan laut, lebih dari 2,5 Km menuju langit, dengan bekal keberanian yang lumayan kala itu akhirnya saya siap untuk menjadi saksi ke-anggunan Puncak Gunung Papandayan yang berada di Garut, Jawa Barat ini.

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula
View Papandayan dari pondok salada

Menjelajahi blog-blog pendaki ternyata membuat saya memupuk rasa iri juga mimpi dan keinginan yang kuat untuk mendaki ke gunung yang dinginnya bisa menjapai dibawah 0 derajat ini. Pukul 06.00 WIB kami berempat memulai perjalanan dari terminal Kalideres menuju terminal Garut, dikarenakan 23 agustus masih dalam periode mudik-lebaran kami pun akhirnya harus terjebak macet di jalur Nagrek. Namun syukurlah kami bisa tiba dan menatap puncak gunung sebelum benar-benar gelap.

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula
Permukaan tanahnya putih
Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula
Hutan mati

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula
Puncak !

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

dan inilah langit pagi terbaik yg pernah saya lihat selama 21 tahun , Pagi milik Papandayan

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Papandayan, Gunung Ramah Daki Bagi Pemula

Mulai dari pagi, dingin, bukit, sungai, hutan, hutan mati, tebing, kawah, pondok salada, tegal alun bahkan batu-batu yang kami pijak begitu mudah menumbuhkan rasa cinta. Semoga Papandayan tetap seperti ini, semoga anak-cucu kami masih bisa melihat pagi paling mengagungkan milik kamu yaa dan semoga tetap dipenuhi generasi-generasi terbaik bangsa, sebaik mereka yang menghantar kami tersesat dimalam pendakian kala itu, sehingga kami dapat selamat dari maut malam itu. Amin!
BACA JUGA :  Sate Lilit Paling Enak Sepulau Bali

You may also like

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *