Tanggal 24 January 2018 Caraka genap berusia 19 bulan, 5 bulan lagi lepas dari kegiatan menyusui deh. Sedih sih, karna nanti pasti kangen moment2 dia nyusu dengan berbagai gaya yang super aneh… Dan bar-bar.

Tapi yang lebih sedih lagi ketika inget kudu beliin susu tambahan kalo nanti udah disapih, huahahha berkurang deh jatah jajan mie ayam. Doain aja ya, semoga proses menyapih Raka nanti gak ada drama dan kesulitan yang berarti. Amiiiiinnn bismillah

Yang bikin saya jengkel belakangan ini, yakni tentang kebiasaannya  memasukkan berbagai macam barang ke mulutnya dan kebiasaannya melempar barang. Mari kita bahas yang pertama dulu yaa, kenapa sih bayik-bayik ini hobby banget nyicip apa apa yang ditemuinya?!

Jengkel Si Kecil Memasukkan Barang ke Mulut dan Suka Melempar Barang?!
Umur 7 bulan, masih jari yang Raka emut-emut

Karna beberapa mainan/barang bisa berbahaya karena terdapat komponen tertentu, belum lagi kalau sampai tertelan. Ada beberapa alasan mengapa mereka suka dengan kegiatan yang satu ini:

  1. Mulut bayi memiliki ujung saraf yang lebih banyak dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya
  2. Rasa penasarannya yang mulai tinggi (iya, jadi si anak bayi kepo tentang rasa atau tekstur dari sesuatu)
  3. Tumbuh gigi (apalagi kalo sampe ngiler-ngiler sedep hihi)

Kebiasaan ini biasanya akan terus dilakukannya hingga si nak kicik memasuki usia 2 tahun. Tapi tenang aja buibuk, karna diusia ini, mereka sudah mulai tertarik tentang apa yang dilakukan atau terjadi pada mainannya sehingga mulai mengeksplorasi gerakan tangan dan matanya. Jadi seiring dengan waktu mereka akan berhenti memasukkan barang ke dalam mulutnya saat berusia 3 tahun. Jadi selagi nunggu Raka puas dengan rasa penasarannya, apa yang saya lakukan:

BACA JUGA :  Liburan Sebulan Di Bali : Rincian Dan Total Budget

1. Mengawasinya

Entah dimanapun Raka berada, anak ini harus selalu punya seseorang yang mengawasinnya event di dalam kamar. Saya pernah dong mergokin dia ngunyah batu baterai, yaampun entah gimana caranya baterai mouse saya bisa keluar dari tempatnya*tepokjidat*

2. Concern terhadap benda-benda dan mainan yang digunakannya

Hindari mainan terlalu kecil atau memiliki ujung yang tajam (misalnya karena ada bagian yang patah)

3. Rajin bersihin lantai.

Yang ini agak malesin tapi wajib ya buibuk, karna musuhnya bakteri atau virus >,<

4. Memberitahu si kecil

Sampaikan secara perlahan tentang benda-benda yang tidak boleh dimasukkan ke dalam mulut

Next mari membahas tentang kebiasaan anak melempar barang. Yang ini paling bikin jengkel sih ya, apalagi kalau kumatnya di luar rumah, di warung makan contohnya. Apa cuma Andien aja ya yang gak ngalamin bocah lempar piring dan sendok?! Kalo iya, DAEBAKK!! Raka sering banget melempar sesuatu yang akhirnya mengeluarkan bunyi, seperti mendapat kesenangan dari suara yang ia buat. Bukannya berhenti malah tepuk tangan-sementara mamaibu tepuk jidat dan batal marah karna gemes sama ketawanya wkwkwk

Gak usah resah buibuk, you’re not alone. Ada beberapa alasan kenapa mereka suka melempar barang:

  1. Sedang belajar membuka jemari dan menggenggam barang.
  2. Belajar melontarkan barang.
  3. Mereka juga belajar tentang hukum gravitasi.

Tentunya gak belajar gravitasi secara gamblang ya, melainkan mereka mulai mengerti kalau setiap barang yang ia lempar itu akan jatuh ke lantai. Saking penasarannya, mereka coba semua eksperimen tentang bagaimana cara jatuh setiap barang tersebut. Misalnya kalau bola itu memantul, kalau mainan itu pecah, kalau hati itu patah. *Eaaaaaaaaaakk jangan main hati dulu deh nak, sungguh berat TT*

BACA JUGA :  Ramadan Ekstra : Tips Belanja Online Hemat Selama Bulan Ramadan di Tokopedia

So, jadi sebenarnya fase ini sangat bermanfaat bagi perkembangan skill motorik serta pola pikir anak, bisa juga bermanfaat buat ayahnya yang jarang olahraga sih. Terus gimana cara kita para smart and hot mom lakukan?! Semoga tips berikut berfaedah buat kalian ya moms:

1. Mari belajar membedakan mood anak ketika melempar barang.

Karena seperti kita yang dewasa, mereka butuh respon yang tepat. Entah sedang bermain, penasaran, atau karena sedang marah. Masing-masing perlu ditangani dengan cara yang berbeda.

2. Memberi pengertian secara perlahan

Saya coba memberi Raka pengertian tentang mana barang yang boleh ia lempar (misalnya bola) dan mana barang yang tidak boleh dilempar.

3. Ajak anak bermain dan melempar bersama

Dengan begitu saya bisa menunjukkan Raka secara langsung barang-barang yang bisa dilempar, bagaimana caranya melempar, kapan ia boleh melempar dan ke arah mana seharusnya. Supaya nantinya ia lebih paham tentang konsep melempar

Jadi ternyata kebiasaan yang menjengkelkan ini menyimpan banyak manfaat untuk si kecil ya moms?! Sekarang saya jadi lebih bisa menerima tentang fase-fase yang Raka jalani. Jengkel boleh tapi jangan lebay-lebay, toh anak yang aktif adalah bukti dari tumbuh kembang yang baik. Semoga fase apapun yang mereka lewati bisa kita hadapi dengan siap dan tepat, let’s struggle and keep hot!!

You may also like

2 Comments

  1. sometime ya, kita buibu ini suka galau dan bingungin. Anak kelewat aktif 'duh, ngga bisa diem banget sih nih anakkk' trus pas anak diem aja 'duh, kok kamu diem aja sih nak'. Trus kan anaknya jadi galau 'aku ngga bisa diem salah, diem juga salah. Jadi, mamah maunya apa sih' hahahhaa.

    Anak balita itu fasenya emang lagi ngga bisa diem, suka lempar2 barang, suka eksplor macem-macem. Jadi yaa mari kita nikmati aja momen-momen menggemaskan itu.

    Semangat mamaibuu 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *