St Kilda Beach, Pantai Populer Melbourne Yang Punya View Dramatis

Hamdalaaaaaah Gustiiii, akhirnya mamaibu bisa kembali menjamah laptop dan ngapdet blog yang komennya udah numpuk banget uft. Maklumin aja ya kaks, si cah lanang makin gede makin posesif sama Mamaknya. Boro-boro lirik OTA, saya nih kedip mata aja buru-buru banget loh. *deramaaaaah* Mendadak keingetan kalau saya dan Fahmi pernah berburu Penguin di salah satu pantai di Melbourne. Aslinya gak pernah tau kalau Melbourne punya pantai unik kaya gini, toh memang gak ada itinerary yang jelas ketika kami liburan (babymoon) 5 hari di sana. Niatnya pure mau buang-buang duit ajak si baby kenal kota lain selain Sydney.

Kemudian Fahmi iseng melempar pertanyaan tentang \’dimana tempat liburan yang asik di Melbourne?\’ di forum WHV, ada yang kasih saran untuk ke St. Kilda Beach. Nah ketika denger kalau (beruntung) di pantai ini bisa ketemu Penguin dan cuma perlu naik tram nomer 96 atau 16. Cussss kamipun berangkat waktu gak sengaja ngeliat tram 96 yang bertuliskan St. Kilda Beach lewat di depan mata. Duuuuuuuuuuh jadi kangen nge-slow travel yang impulsif gini bareng mas bojoooo *nulis aja baper mulu sih put*

St Kilda ini sebenarnya adalah nama salah satu suburb atau kalau di Indonesia ya semacam kecamatan di negara bagian Victoria. Wilayah ini terbentang pantai St Kilda yang letaknya berada cukup dekat dengan pusat kota Melbourne, atau kita biasa nyebutnya Melbourne CBD (Central Business District). Kalau gak salah ingat, dari CBD kami cuma butuh waktu setengah jam aja untuk sampai ke St. Kilda Beach, tanpa macet, tanpa transit. Eya Allah, ke pantai kek mau ke toko sebelah, gampang beneeuur >,<

Sama seperti pantai-pantai di Sydney, ada banyak cafe, bar juga restoran di sepanjang jalan menuju pantai. Dan yang lebih membahagiakan lagi, tersedia pula aneka kuliner dari berbagai negara, mulai dari makanan ala barat, Jepang, Timur Tengah hingga Asia. Jadi bumil mah seneng karna gak perlu takut kelaparan hehehe (btw pilihan akhirnya berujung pada DOMINOS, abis murah cuy! Wkwkwk). Berhubung saya dan Fahmi salah (kecepetan) turun halte, akhirnya harus jalan lumayan jauh menuju pantai. Tapi karna salah turun di Melbourne udah jadi hobby baru, jadi kami selaw aja deh ahahhaa #dasartravelerpemula

Dikarenakan kunjungan kami ke Melbourne ini mepet-mepet musim dingin, maka wussss… ke pantai dinginnya kaya ke Gunung Bromo, jadi jangan heran ya kalo kami mantainya sweater-an melulu. Akhir bulan Maret memang bukan waktu yang tepat untuk berburu matahari di sini, makanya pantai dan turis pun keliatan gak terlalu ramai, pada kabur ke Bali kali yeeh?! Pokoknya gak kebayang deh gimana dinginnya kota ini ketika winter, wong belum waktunya aja udah bikin betah ngamar. Terus kelon……in guling.

Dan saya baru tahu, kalau Pantai St Kilda ini adalah salah satu ikon kota Melbourne, sekaligus pantai paling terkenal di negara bagian Victoria. Makanya gak heran kalau fasilitasnya lengkaaaap bingit, saking komplitnya pantai ini punya jalur pejalan kaki dan jalur sepeda yang nyaman banget. Pengunjung juga bisa melakukan berbagai olahraga air seperti selancar angin, berlayar, selancar layang, bersepatu roda, voli pantai, berjetski dan ski air. Iiih lumayan banget bisa cuci mata liat mas-mas bule yang dadanya six-pack main selancar angin. Xixiixixi

Ada semacam jembatan yang membentang panjang hingga ke tengah laut, yang saya yakin menjadi salah satu daya pikat dari pantai ini. Pengunjung jadi bisa lebih leluasa menikmati atmosphere dan bau lautnya. Mungkin jadi strategi juga untuk dijadikan tempat persembunyian para Penguin dan Rakali (sejenis tikus air). Terdapat sebuah restauran unik yang berdiri di tengah jembatan, yang sayangnya tutup karena sedang public holiday. Ternyata jembatan ini juga terhubung langsung dengan dermaga, dimana terdapat puluhan perahu serta yacht yang bersandar.

Perahu-perahu yang menumpuk banyak di St. Kilda Beach ini bikin view pantainya makin dramatis, apalagi ada city-view Melbourne di belakangnya yang sangat jelas terlihat. Tunggu apalagi dong, bumil yang #6monthspregnancy tapi belum keliatan buncit akhirnya langsung banyak pose deh. AHAHahaa bahagiaaaaaah 😛

Maka dikarenakan asik cuci mata, saya pun jadi lupa sama sang primadona yang sesungguhnya. Yakni si Penguin yang katanya sering bersembunyi di bebatuan yang berada ditepi-tepi jembatan dan dermaga. Konon akan banyak muncul menjelang malam hari, sayangnya kami gak berhasil ketemu si little penguin karena saya udah terlanjur kedinginan sebelum gelap. Untungnya masih bisa ketemu sepasang angsa hitam yang lagi santai-santai di tepi pantai…. Dan menyisakan tanya, Ih kok bisa yaaaa angsa begini hidup di pantai?!?!?!

Australia memang ajaib, percaya atau enggak… Kami sering loh nemu burung kakatua putih ukuran dewasa, atau jenis-jenis burung langka lainnya di taman kota. Mereka dengan asiknya nemplok di dahan pohon serta rumput tanpa tali apalagi kandang, haaaaaaaaaa inimah kalo di negara kita udah ditangkep terus dijualin deh yakin -______-