Naik kereta aja kok ditulis sih put?!
Duh bukan karna gak punya bahan tulisan nih kakak, (ya meskipun agak sedikit kurang piknik sih) tapi pengalaman naik kereta yang satu ini jadi sangat spesial dan wajib ditulis, karna keberangkatannya dalam rangka babymoon after 3 months struggle in big citynya Australia (red: Sydney). Itung-itung bakal jadi catatan pribadi juga yang bakal dibaca sama Caraka kalo udah bujang nanti. Xixiixi ((BUJANG))
Setelah menimbang-nimbang cukup lama yakni cuma satu hari, akhirnya saya dan Fahmi memutuskan untuk memakai gaji terakhir saya untuk berlibur ke Melbourne. Lah kan kasian si jabang bayi, masa udah jauh-jauh dateng ke Aussie taunya cuma Sydney aja?! Untung Mamaibunya pengertian (alias pinter cari alesan). Tapi gak ada babymoon yang sia-sia, karna meskipun di dalem perut, si baby pasti ikut seneng karena ibunya juga bahagia, right?!*ih mahmud bisa bangeeet* wkwk
Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
Maternity poses at Central Station
Gak perlu nunggu lama, apalagi harus ke Indomar**, kami langsung memburu tiket kereta api jarak jauh Sydney-Melbourne yang ditempuh dalam waktu 10 jam. Naik kereta api di Aussie memang udah jadi wishlist kami, karna penasaran aja, gimana sih pelayanan, fasilitas dan view landscape yang disuguhkan negara sekaligus benua ini?! Kalo naik pesawat kan sudah terlalu monoton. #MamaIbunyaCarakaAdventureBanget Setelah pilih tanggal dan membayar secara online di website NSW Trainlink, tiket kamipun sudah siap di tangan email. Sebelum berangkat saya harus terlebih dahulu pamit untuk resign karena pulang dari Melbourne saya harus kembali ke Indonesia, berbeda dengan Fahmi yang hanya perlu meminta cuti untuk beberapa hari.

Perjalanan starting dari Central Station yang cuma perlu berjalan kaki aja dari apartemen kami. Buang jauh-jauh fikiran untuk mencetak tiket di stasiun, karena kami diarahkan untuk langsung naik ke kereta. Bahkan hingga saju jam kereta berangkat kami hanya perlu menunjukan reservasi yang ada di email ke petugas. Praktis namun tetap tertib! Bayangan bakal naik kereta yang canggih ternyata gugur, armada kereta yang digunakan terlihat vintage tapi masih sangat kekar. Dan  mungkin juga karena tiket kami kelas ekonomi. Kami jadi tidak menemukan lubang untuk mencharger hp yang justru di Indonesia mudah ditemukan meskipun di kelas ekonomi. Berbanding terbalik dengan kursi, NSW Trainlink ini punya kursi yang sangat nyaman meskipun di kelas ekonomi.

BACA JUGA :  Mission Complete: 2016 Sydney New Year Eve Fireworks

(Atau mungkin budayanya Melbourne yang suka pakai barang antik, karna ternyata Trem nya juga antik2 banget)

Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
reservasi tiket yang masuk ke email
Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
Keretanya biasa aja, tapi nyaman loh
Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
Semua penumpangnya tertib
Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
duduk langsung pose
Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
Lapar? Disini tempatnya pesan makanan
Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
Ummmn rasanya anta guys, gak pake micin 🙁
Saya kecapekan dan mabuk?! Sama sekali enggak! Si jabang bayik dalem perut malah terasa sangat antusias. Iya, Caraka selalu aja terus bergerak kalo diajak berlibur… Hamdalah  sayapun gak pernah merasa kepayahan di jalan. Entah kenapa naik transportasi apapun di negara ini selalu sangat tertib, selalu merasa sangat safety melebihi perasaan aman di negara sendiri. Padahal Sydney diisi oleh berbagai macam warga dari penjuru dunia, “kamu nanti juga harus bertoleransi tinggi seperti mereka ya nak!” *Ngomong sama bayik*
Namanya juga ibu hamil, meski udah bawa beberapa biji sushi untuk perbekalan, saya masih aja pengin jajan di kereta. Tapi gak perlu bingung karna ada Cafe yang siap memberikan asupan gizi bagi para penumpang, yaaa meskipun mereka gak jual Pop Mie… Tapi lumayan menyelamatkan saya yang mudah lapar. Saya dan Fahmi langsung menuju Cafe untuk membeli sedikit makan malam, namun ternyata kami gak bisa langsung mendapatkan snack, karna sebelumnya harus preorder dulu ke petugas yang berkeliling. Tapi untungnya orang OZ itu baik-baik, jadi kami masih boleh memesan makanan :)) 

 

Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
penampakan dalam gerbong ekonomi
Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
fasilitas dalam toilet dan free refill water
Gak terhitung berapa kali saya bolak-balik ke toilet untuk pipis, untungnya fasilitas toiletnya bersih dan wangi banget. Lampu kereta dimatikan sekitar pukul 00 supaya penumpang bisa tidur dengan nyenyak, jadi kayak naik pesawat yah?! Karena kami berangkat malam hari, jadi gak ada view yang bisa kita lihat diluar, main handphonepun gak bisa karena harus menghemat baterai, jadi ya baiknya memang dipakai untuk tidur. Kereta yang kami tumpangi berjalan gak terlalu cepat, namun guncangannya tidak terlalu terasa. Pemandangan sepanjang jalur kereta api baru dapat kami nikmati ketika kembali pulang ke Sydney.
Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
Kalau udah keliatan Melbourne Star, artinya sudah sampaaaai 😀
BACA JUGA :  Kemeriahan Australia Day di Darling Harbour
Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
Bukan mules, tapi kedinginan hiks
Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
stasiunnya luaaaaas banget
Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
pemandangan yang bisa dinikmati sepanjang jalan
Babymoon: Pengalaman Naik NSW TrainLink
kami jadi puas melihat domba karna sepanjang jalan adalah peternakan :\’)
Saya fikir Central Station Sydney adalah stasiun kereta api terbesar yang pernah saya injak. Tapi Southern Cross Station Melbourne tempat kami tiba ternyata lebih luas lagi. Penampakannya mirip-mirip terminal keberangkatan internasional di bandara Ngurah Rai, Bali. Kami tiba pukul 7 pagi, tepat ketika matahari baru akan naik. Suhu yang saat itu 12 derajat berhasil membekukan saya yang sangat lemah dengan dingin ini. Dan akhirnya Starbucks menjadi destinasi pertama yang kami kunjungi di kota Melbourne, fantastis bukan?! XD
Menyenangkan dan mau mengulangnya lagi! Total harga tiket pp untuk kami berdua sebesar 180 AUD atau 1.8 juta rupiah, untuk jarak yang seperti Jakarta- Banyuwangi tentu gak terlalu mahal yes?! Malah lebih mahal harga tiket kami mudik ke Blitar kalau menggunakan kereta api Gajayana. Semoga keluarga kecil kami. Saya, Fahmi dan Caraka bisa punya kesempatan lagi untuk roadtrip di negeri Kangguru. Amiiiin

You may also like

0 Comments

  1. Denger denger sydney vs melbourne itu dua kota rival, hehehe.. Satu dengan keklasikannya, satu dengan modernitasnya. Dan masih banyak lagi hal yang bertentangan dari dua kota tersebut. Btw, itu makanannya halal kah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *