 |
Penantian yang panjang memang nggak pernah sia-sia |
Iya,
“Sepotong Hati Yang Baru” yang saya maksudkan adalah Kindle. Jika kebanyakan teman membeli IPhone atau handphone baru ketika sebulan kerja keras di Australia (misalnya Velyz dan Mas Bojo), saya sudah amat sangat senang dengan mendapatkan Kindle. Udah hampir 1 tahun lamanya saya mendaba, dan harus menanti karena ternyata tidak dipasarkan di
Indonesia. Nah pertama kali ngerti dan jatuh hati sama Kindle ini dari kak Shabrina Koeswologito yakni penulis di Wondertripper.com, sayangnya belinya jauh harus di Singapura.
And finally Kak Shab, akhirnya mahmud punyaaaa. xixiiii
Tentang Kindle…
Kindle jelas terlihat seperti gadget tablet pada umumnya, tapi kalian salah karena Kindle hanya berfungsi sebagai alat pembaca buku digital dari situs jual beli Amazon atau koleksi E-book pribadi. Loh kok beli mahal-mahal cuma bisa untuk baca aja?! Mending beli tablet deh. Hihihhi rasanya tidak bagi seseorang yang kutu buku. Kindle bisa sangat menyenangkan karena memiliki banyak kelebihan seperti:
- Pembaca gak perlu membawa buku bertumpuk-tumpuk kemana-mana. Karena semua file bisa tersimpan secara digital. Praktis!
- Berbeda dengan tablet atau gadget lainnya, layar Kindle berteknologi E -ink yaitu tinta elektronik yang tidak mengeluarkan cahaya sehingga mata si pembaca tidak akan lelah walau berjam-jam memandangi kindle. Selain itu e-ink juga membuat tulisan di kindle dapat terlihat jelas walau terkena sinar matahari.
- Built in dictionary, Fitur yang biasa terdapat pada microsoft office. Jadi ketika kita menemukan kata yang aneh dalam artian kita kurang memahaminya, tinggal blok kata tersebut lalu akan muncul deskripsinya. Misalnya ada kosakata dalam bahasa Inggris yang kurang dipahami, so sambil baca bisa sambil belajar. Smart!
- Pencarian buku mudah dan tersedia banyak. Beda dengan cari buku di toko yang butuh waktu lama. Hal itu gak terjadi pada kindle, Amazon dan Goodreads menyediakan secara lengkap koleksi buku-buku terbaik. Eits, tapi tetep beli ya.. mudah kok karena tinggal daftarkan visa atau mastercard yang kita punya di kindle account.
- Tetap bisa menjalankan fitur seperti tablet atau smartphone lainya. Seperti memainkan musik, membuka browser dan berselancar di internet.
 |
Yang saya suka dari Kindle ini, layarnya persis dengan buku |
Tentang pekerjaan di Australia…
Jadi dari manakah uang yang saya dapatkan untuk membeli Kindle?! Sebelum mendapatkan perkerjaan tetap yang sekarang ini, saya dan Fahmi sempat kerja serabutan dengan berkeliling menjadi Cleaner. Pekerjaan freelance yang bisa diambil kapanpun untuk mengisi pengalaman dan waktu. Kerjanya ya membersihkan rumah atau apartemen selama 2-3 jam sehari. Yang namanya kirim CV dari gumtree sudah tak terhitung lagi banyaknya, tapi saya tetap aja gak dapet panggilan. Huhuuu hingga 2 minggu berlalu akhirnya saya dihubungi untuk melakukan Interview di daerah Dulwich Hill.
Sesuai alamat yang diberikan, ternyata merupakan sebuah restoran asia yang menunya semua Pork. Dan menurut yang mereka butuhkan yakni menjadi Kitchenhand, itu artinya saya harus selalu berinteraksi dengan daging tersebut di dapur. Ada kepasrahan di tengah keputusasaan saya, entah disebut keyakinan atau keangkuhan, semendesak apapun butuh uang pokoknya saya mau kerja di tempat yang halal! Karena melihat saya yang berhijab, si bos yang interview akhirnya mengerti. Bye… kita nggak jodoh.
Dan mencari restaurant yang berlabel halal di
Sydney ternyata nggak gampang, susah bukan main karena apartemen kami berada di wilayah Chinatown. Makanan yang dijual kalau bukan pork ya bacon, jadi ketinggian ya maunya saya?! Sampai akhirnya Fahmi menemukan lowongan pekerjaan untuk staff perempuan di restaurant
India, yakni salah satu dari 2 restaurant yang di depannya berlabel halal food di sepanjang George St. Di sinilah Gusti Allah turun tangan, ketika memasuki resto tanpa melihat CV saya dengan seksama dan banyak bertanya, manager langsung menyuruh saya training sore itu juga. Masyaallah <3
Yang saya lakukan di resto adalah menyambut tamu, mencatat dan menghantar pesanan, menerima pembayaran, menyapu dan mengepel lantai, mengelap piring dan gelas. Semua saya kerjakan hanya sekitar 5 jam lamanya, aslinya saya bisa meminta fulltime selama 10 jam sehari tapi karena takut kelelahan dan mas bojo khawatir jadi sehari 5 jam sudah sangat cukup. Semua staff perempuan kecuali 2 chef dan 1 pencuci piring. Saya satu-satunya orang Indonesia karena mereka semua asli India, jadi suka roaming deh. huhuuuu
Yang membuat saya nyaman selain jaraknya dekat dan gak butuh ongkos, di resto ini semua staffnya baik. Enggak ada yang sok senior dan mau mengajari saya dengan sabar. Meski kalau sedang hectic ya kadang suka galak tapi setelah itu baik lagi, toh kerja dimanapun juga gitu. Mereka sering bertanya tentang Indonesia, apa bahasa Indonesianya brother? Sister? 1-10? Ahhh pokoknya ditanya macam-macam. Hubungan bisa sangat baik karena ketika resto tutup kami makan bersama, yang lain roti india saya tetep deh pake nasi dan curry. Xiixi
Salah satu chef merupakan owner, kami semua memanggilnya Uncle. Berusia 50an tahun yang hobinya nyanyi dan mengelus-elus kepala para staffnya, saya jadi berasa punya paman beneran. Sayangnya di Australia ini gak bisa ambil foto sembarangan, apalagi property. Karena hukum digital disini ngeri, saya jadi belum punya foto resto yang bisa dipajang disini. Tapi kenangan tentu akan sangat melekat di kepala saya hingga kapanpun.
 |
Misi untuk membeli Kindle saat gaji pertama akhirnya terlaksana |
Total 90 jam bekerja di resto saya mendapatkan upah senilai 1 IPhone 6, dan saya gunakan AUD 108 untuk membeli Kindle dambaan. Bagi kalian yang tertarik untuk membeli Kindle, bisa dicari di E-bay yang menerima kiriman ke Indonesia. Namun tetap ada biaya pengirimannya yang kurang lebih sekitar $ 45. Kindle yang saya beli ini tipe Touch 6, ada juga pilihan terbarunya yakni Kindle Paperwhite yang lebih canggih karena ada lampunya, harga pasaran di Australia sendiri sekitar AUD 170. Semoga berjodoh ya….
Alhamdulillah karena rasanya berjuang belum pernah sekeras sekaligus semanis ini. Dan alhamdulillah pula bahwa anak yang ada dalam perut saya ini begitu kuat, dia berkembang dengan dasyatnya melenyapkan segala kelelahan dan kepayahan saya. Terimakasih karena sudah menguatkan mama ya dek, mama-papa menantimu selalu <3
Sebulan kerja sudah bisa beli IPhone 6 dan Kindle ini, luar biasa yah kerja di luar negeri.
Gak sabar dengan cerita selanjutnya, gimana kehidupan kerja selama disana. Sehat terus yah bersama debay nya
Sukses terus yaa putri, salam buat fahmi dan dede bayinya :p
Ah Kindle! Aku juga mauuuuuu….
Senang mendengar kamu dan Fahmi baik-baik saja di sana. Salam kecup sayang untuk debay dari Tante Satya :*
aw aw senangnya kesampaian impiannya punya Kindle, pengin punya juga, ya, tapi memang kendala gak dijual di sini. huhuhu…
semangat terus Mahmud, dekbaynya kuat banget, selalu menyemangati orang tuanya. :***
kerja di luar negeri..
Ini kerja 2 minggu loh kak. Bukan sebulan hihiii
Tapi buat bayar apartemen sendiri 1.400 AUD/bln looooh *nyesek*
Apapun demi pengalaman yang tak ternilai.
Amiiiiiiiiin, makasih uncle akbar :3
Bisa pesen di E-bay bebeb sayaaangs..
*Kecup basah sent from sydney to ate satya*
Harusnya beli di Jepang ya yuki hehee
Iya, Alhamdulillah debaynya strong kaya kamu yang doyan maen salju kak 😀
Amiiiin, iyaaa telimakacih kak Leoooo yg tampan hihii
betul kindle terlihat seperti Tablet.. tampilan kindle mirip yah kayak buku beneran. ah cakepp! jadi pengen beli 😀
E mba itu betulan gajinya seharga Iphone 6 ? Ngeri..
Wah wah pantesan yah banyk org indo yg pengen bekerja di luar negri. UMP nya tinggi pdahl kalau difikir hanya kerja di resto, ngalahin gaji PNS. Hahaha
meleleh baca kalimat terakhir… "terimakasih sudah menguatkan mama…." jadi pengen nangis. Usaha dan keyakinan akhirnya membuahkan hasil juga ya put. Ngga kebayang kalo putri harus kerja pegang-pegang pork, hiiiii. Alhamdulillah dikasih keyakinan kuat sama Allah. Hasilnya.. bisa beli kindle wohooo.. dan aku pengen 🙂
"sehat-sehat selalu dede bayi di dalam perut mama ya"
Iya kaaak, karena di negara commonwealth seperti australia ini upah tenaga kerja disetarakan meskioun cuma jadi kuli. hebat yaa 🙂
Syukur alhamdulillah anak ini memang kuat banget mbak, hihiii
amiiiiin, makasih atas doa terindahnya selalu :*
dari judulnya udah berasa banget.. huhu
sepotong hati yg baru
berasa bapernya ya kak ?! –"
Mbak putri.. akhirnya aku ketemu juga pejuang WHV yang berhijab.. aku kebetulan berhijab juga mbak put. Rencana mau tahun dpn join whv juga.. di aussie gak masalah kah mbak kalau kita berhijab saat kerja? aku takutnya udh kadung apply wvh ternyata agak susah nyari kerjanya karena berhijab mbak put.. ��
BIG NO PROBLEMO kaaak!
AKu loh baru sampe syd buat akun bank staffnya mbak berhijab (seneeeng)
disana toleransinya tinggi kok, jadi jangan khawatir.
good luck :))))