India! negara yang urutannya selalu nempel dengan Indonesia dalam list alphabet ini gak pernah gak laku dinegara kita. Mulai dari lagu, makanan, sampai filmnya yang mewek-mewek tapi aduhai gantengnya (kemudian termahabarata. Wkwkwk). Jaman SMP dulu saya update sekali sama film-film Bollywood, tapi sekarang sudah jarang dan memutuskan mau langsung nyobain shalat di Taj Mahal saja*nyombong*
Display rempah-rempah yang cantik
Ketika menemukan undangan Writting Competition di Signatures Restaurant Hotel Kempinski Jakarta untuk menulis tentang masakan India, wah saya langsung semangat mau ikutan dan langsung mengirim e-mail. Respon yag baik dan sangat cepat, kita bisa memilih jadwal sesuka hati dalam periode 2-17 0ktober. Saya dan Fahmi memilih jadwal dinner ditanggal 14 oktober. Berharap ketemu chef yang gantengnya mirip-mirip Arjuna atau Khrisna di Mahabarata, tapi ternyata nggak ada. huhuuu
Saat memasuki area masakan India, tentu saja aroma bumbu rempah dan kari begitu menyengat dihidung. Saya tidak begitu paham ilmu interior atau semacamnya, tapi pihak resto cerdas sekali dalam mendisplay semua menu yang menjadikan saya semakin ingin mencoba dan termumbai saking cantik tampilannya.
Bumbu-bumbu ini harum sekali 🙂
Khali Ke Aloo, Zamikand Ki Shammi, Macchi Khada Masala dan Murgh Tikka Baluchi
Masakan India memiliki Ciri khas penggunaan berbagai rempah-rempah khas India dan sayuran serta aneka ragam menu vegetarian. Banyak aspek yang mempengaruhi rasanya juga, yakni Agama dan kebudayaan India. Dilihat dari segi sejarahnya, dahulu kala ada dominasi perdagangan rempah antara India dan Eropa oleh pedagang Arab sehingga menyebabkan Vasco da Gama dan Christopher Columbus berusaha menemukan rute pelayaran baru ke India, pantas aja menunya rempah abis ya?!
Masakan India juga memengaruhi masakan negara-negara lain di dunia, terutama masakan Asia Tenggara, khususnya dalam pemakaian rempah-rempah untuk membuat hidangan serupa kari di Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Saya sudah mencoba kari Malaysia dan rasanya tidak jauh berbeda dengan yang dihidangkan Signatures Restaurant. Alasan inilah yang membuat saya berfikir bahwa masakan India sangat memperkaya rasa kuliner Asia.
Mint Chutney, Pachdi, Prawn Curry dan Methi Malai Matter
BACA JUGA :  Floating Market Lembang, Nggak Perlu Jauh ke Thailand
Abis makan ini hati aku Kuch Kuch Hota Hai loh ;p
Saya mencoba Ghee rice yang butiran nasinya panjang-panjang dari ukuran biasanya, nasi ini dimasak bersamaan dengan bawang dan mentega, biasanya saya tidak terlalu menyukai bawang namun entah pakai apalagi tapi nasi ini enak! Adalagi Pachdi (Pickles) yang isinya wortel dan lobak dengan bumbu mustard, yoghurt dan garam masala. Kuiche yang bentuknya seperti roti canai khas India, yang butiran kecil warna coklat adalah Chole alias Chicken Peas Curry dan yang paling juara adalah Coan Prawn Curry yang isinya udang kari dengan santan dan rempah-rempah yang ditumbuk, saya sampai nambah 2 kali Coan Prawn Currynya loh. Eheheh
Ghee Rice
Beberapa rempah yang didisplay cantik dekat menu

Kuliner India itu memang gak pernah bisa move on dari kari-karian, rasanya paling juara deh! Entah ada berapa menu yang bisa dinikmati, semua saya cicip satu-satu dan rasanya aneh karena lidah belum adaptasi, tapi jika dirasa-rasa dengan teliti rasanya unik karena bisa berubah rasa antara lidah dan tenggorakan. Saya mau berterimakasih sama siapapun yang telah berjasa dalam perkulineran India, karena mereka membuat saya makin cinta jadi orang Asia :))

 

You may also like

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *