Sebelum punya anak, yang saya tau kalo mau menyapih balita itu katanya puting susu si ibu dikasih daun pepaya yang rasanya pahit. Jadi ketika si anak mau menyusu, otomatis yang dikecap rasa pahitnya dulu sebelum bisa meminum ASI. Atau malah ada yang pernah bilang kalo caranya pake dioles sama balsem. Eyaampun… kok sadisss amat yak!! Saya mikirnya kok seperti berupaya untuk mengakhir ikatan intim antara ibu dan anak secara kejam dan instant yaa.
Karena sesungguhnya ada cara yang jauh lebih baik dan layak, meskipun punya proses yang lebih lama serta lebih banyak membutuhkan persiapan mental untuk sang ibu.. Tapi paling enggak, WWL membuat saya lebih nyaman dan gak merasa mengakhiri ikatan intim antara saya dan Caraka yang sudah dibangun selama dua tahun full! Mari sekarang kita bahas apa itu Weaning With Love :\’)
Weaning With Love atau Menyapih Dengan Cinta, yang pertama kali saya pelajari adalah bukan tentang kapan harus benar-benar berhasil berhenti menyusui, melainkan tentang BAGAIMANA cara menyapih yang TEPAT namun tetap dengan cinta?! WWL sendiri juga gak mempunyai aturan atau keharusan kapan saat yang tepat untuk memulai memberi pengertian kepada anak, bahwa sudah saatnya ia tidak lagi menyusu. Karna hal ini sepenuhnya pilihan/hak masing-masing orang tua.
Huru Hara Menyapih (Weaning With Love) Caraka
Membaca buku jadi cara pengalihan efektif buat Raka
Ada beragam alasan atau pengertian positif yang bisa kita sampaikan pada anak, semua tergantung kebutuhan serta kreatifitas orang tua, misalnya Raka saya kasih pengertian seperti: Raka besok udah mau 2 tahun, udah gak boleh nenen yaaa, atau minum susunya di gelas yaaa kan udah besar. Sedangkan keputusan kapan ia benar-benar berhenti menyusu adalah keputusan si anak, kita sebagai orang tua tinggal mengikuti saja prosesnya dengan tetap bersabar, konsisten, dan disiplin. Karna kebetulan Alhamdulillah saya dikasih kemampuan untuk menyusui selama 2 tahun, maka 2 minggu sebelum Raka berulang tahun yang ke 2, saya sudah mulai sounding dan mengurangi jatah menyusunya secara perlahan.
Dan ternyata memang gak mudah sama sekali. Baru 1 minggu, tekad saya udah pasang-surut. Saya malah merasa lebih mudah ketika memulai menyusui dahulu ketimbang proses WWL ini. Kok bisa?! Coba bayangin aja kalian punya \’suatu ritual\’ yang bisa memudahkan ia cepat tidur atau berhenti nangis tapi gak boleh dilakukan, ditambah ritualnya udah berjalan selama 2 tahun penuh. OMG it\’s really hard to me….. Gagal cepat istirahat itu menyebalkan bukan?! HIhihihi Jadi gimana dong caranya? Nah karena saya sudah melewatinya dengan sukses (meskipun banyak drama) berikut saya rangkum tipsnya ya:
1. Tidak Menggunakan Tipuan/Kebohongan 
Ini jadi tips paling penting karena punya dampak yang sangat besar terhadap kepercayaan anak. Namanya aja Weaning With Love, masa pake cara bohong?! Jangan ya moms. Hindari kebohongan-kebohongan seperti; Puting mama sakit, nenennya berdarah. Hal ini malah akan menimbulkan efek trauma karna anak berfikir kalau ia sudah melukai ibunya. Percaya deh, pake cara jujur pasti sukses kok, yang penting tidak ada dusta yhaa 😀
2. Bentuk Tim Sukses
Sama halnya dengan kesuksesan menyusui, menyapih pun juga membutuhkan tim sukses. Tim sukses ini terdiri dari orang-orang yang berada disekitar anak, seperti ibu, ayah, kakek-nenek, atau asisten/pengasuh dan tentu saja sang anak. Jadi selai ke Raka saya juga sounding tuh ke keluarga kalau sedang dalam proses WWL, supaya lingkungannya mendukung sehingga Raka jadi semakin paham dan semangat belajar (tidak nenen).
3. Ingat Prinsip Don\’t Offer But Don\’t Refuse
Artinya, saya tidak boleh menawarkan seperti; Mau nenen gak dek?!
Tapi, saya juga tidak boleh menolak ketika Raka mau menyusu seperti; Gak boleh yaa, kan udah besar.
Keduanya sama-sama sulit buat saya, apalagi kalo anak sudah terbiasa ditenangkan (ketika menangis atau mengantuk) dengan cara menyusu, tapi gak boleh kita tawarkan. Udah deh cari segala cara supaya ia bisa lupa dengan ritual favoritnya tersebut. Menurut pengalaman saya pribadi sih ya.. kita sebagai ibu harus pintar membaca keadaan. Misalnya seperti membedakan manakah permintaan menyusu yang sekiranya masih bisa dialihkan dengan hal lain atau mana permintaan yang benar-benar tidak bisa ditolak. Sehingga kita tidak asal menuruti, tetapi juga tidak serta-merta menolak permintaannya.
4. Beri Pengertian atau Sugesti Secara Berulang
Untuk melaksanakan tips yang satu ini, sebelumnya kita sebagai orang tua harus yakin dan pede. Bahwa anak seusia ini sudah cukup pintar dan mengerti dengan apa yang akan kita sampaikan. Pokoknya mommies harus yakin kalo mereka sudah telah mampu untuk berproses belajar dan belajar terus. Bisa dimulai dengan mengggunakan kata-kata positif atau memotivasi sepeti misalnya: Ih dedek pintar, anak salih/saliha mama, masyaallah anak mama udah besar ya. Dan masiiih banyak lagi. Karena ternyata hal sederhana ini bisa mampu menumbuhkan rasa percaya diri pada anak loh.
5. Jangan Lelah Mengalihkan Perhatian
Selain memberikan pengertian dan sugesti, ibu juga harus aktif untuk mengajak si anak melakukan kegiatan yang ia suka. Kadang Raka bisa benar-benar lupa dengan keinginan menyusunya karena asik saya ajak membuat prakarya atau kegiatan montessori. Lain hal ketika menjelang tidur, saya mengajak ia bernyayi bersama sambil bercerita. Awalnya beraaat banget karena udah puluhan lagu saya nyanyikan tapi ia masih aja belum mau tidur, bener-bener menguji dan rasanya mau langsung saya sumpel aja pake puting hahahhaa. Tapi lama-kelamaan anak akan terbiasa, malah sekarang Raka duluan yang mengajak saya bernyanyi bersama sebelum tidur xixixxi
6. Bulatkan Tekad, Sabar Disertai Doa
Ketika merasa benar-benar gak sanggup, saya selalu mengingat bahwa melatih balita apapun itu tidak akan berlangsung lama (sama dengan yakin bahwa mereka pasti mampu).. Paling 1-2 minggu udah bisa dan mengerti. Dan alhamdulillah, prinsip itu selalu mampu menguatkan tekad saya untuk tetap konsisten. Kesal sedikit boleh, tapi jangan lama-lama dan jangan lampiaskan hal tersebut di depan anak, gak keren dong jadinya hihi. Namanya juga ikhtiar, selain berusaha tentu doa harus ikut dilantunkan supaya dilancarkan misinya, amiiiin.
Beberapa Hal Yang Mungkin Dihadapi, siapkan mental ya moms:
1. Terganggunya jam tidur anak, dan tentu saja akan mengganggu kualitas tidur mommies juga.
2. Anak sering menangis bahkan terbangun ditengah tidur pulasnya, penting banget untuk menyiapkan air putih sebelum tidur sehingga ketika ia bangun bisa langsung kita berikan.
3. Anak sering mencari puting untuk sekedar ia pegang/raba, cegah dengan mengalihkan perhatiannya karena kalo enggak nanti bisa jadi bad habbit yang gak asik -,-
Ciri atau tanda bahwa WWL telah berhasil:
-Anak sudah tidak lagi meminta menyusu, bahkan ketika mommies menawarkan dia justru menolak
-Anak lebih memilih air putih ketika haus (tidak disarankan menawarkan air minum lain sebagai pengganti ASI kecuali jika sekali-kali diberikan seperti, susu sapi, susu kambing, jus buah, atau nabeez)
-Ketika menjelang tidur, anak sudah memilih kegiatan lainnya yang disukainya seperti bernyanyi, nina bobo, atau membaca buku hingga dia tertidur.
-Anak tidak lagi menangis atau marah ketika kita ingatkan kata-kata yang sering kita sampaikan kepadanya tentang berhenti menyusu. Malah dengan sendirinya Raka mengulangi kata-kata yang saya ucapkan hihi senangnyaaaaaa!
***
Sooooo, demikian ya banyak hal yang bisa saya bagi tentang pengalaman WWL atau menyapih Caraka bulan lalu. Proses yang awalnya saya rasa begitu sulit, ternyata bisa kami lewati dengan akhir yang membanggakan. Bersyukur banget punya anak yang kooperatif dan hebat seperti Caraka, dan saya yakin semua anak pasti istimewa dan unik. Jadi bagi buibuk yang ingin segera memulai WWL, sekali lagi meskipun tips diatas mungkin berbeda-beda pada setiap prosesnya, buibuk harus tetap yakin bahwa kita dan sang anak pasti bisa menjadi tim yang hebat dan bisa melewatinya. Semangaaaat, silahkan tinggalkan komentar jika ada pertanyaan atau tips tambahan lainnya :)))

BACA JUGA :  MONTESSORI AT HOME: DIY Membuat Animals Lacing Card

You may also like

0 Comments

  1. Alhamdulillah terbaca sudah wwl nya.. Alhamdulillah anakku berhasil juga.. Cuman masih bingung pas mau tidur malam nya.. Segala gak mau.. Belum dapet apa yg bikin dia mudah tidur pas malem hari..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *